HARNAS.ID – Distribusi bantuan sosial tunai (BST) harus cepat, tidak boleh ditunda demi mengurangi beban perekonomian masyarakat yang terimbas pandemi virus corona baru (COVID-19). Kendati demikian, penyaluran juga harus tepat sasaran.
Sebagai mitra pemerintah, PT Pos Indonesia (Persero) terus berupaya mengoptimalkan seluruh sumber daya dan outlet yang dimiliki dalam pendistribusian BST. Dalam praktik penyaluran ini, PT Pos juga tetap melibatkan komunitas dan pemerintah daerah.
“Kami ingin penyaluran bantuan sosial tunai ini maksimal dan mencapai target yang ditetapkan pemerintah,” kata Direktur Utama PT Pos Indenesia (Persero) Faizal R Djoemadi, Selasa (17/11/2020).
Merujuk dari hasil evaluasi pada pendistribusian BST sebelumnya, PT Pos Indonesia memaksimalkan unit-unit layanan, jaringan dan menerapkan pola kerja yang sistematis. Faizal pun optimistis penyaluran BST berjalan lancar. Terlebih didukung teknologi handal.
“Pos Indonesia juga update, melaporkan setiap progres kepada pemerintah secara faktual dan transparan,” ujarnya.
Realisasi penyaluran bantuan sosial tunai yang dilakukan PT Pos Indonesia pada tahap 7 secara nasional sudah berjalan lancar, di atas 94 persen. Faizal pun berharap untuk realisasi tahap 8 yang akan disalurkan pada bulan ini (November) bisa tercapai 100 persen.
Faizal juga tak luput mengimbau petugas di lapangan agar menerapkan protokol kesehatan COVID-19, seperti physical distancing serta perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam proses pendistribusian BST. Begitu pun masyarakat, harus tertib saat pengambilan.
“Penting menjaga jarak dan tidak lupa untuk memakai masker,” tuturnya.
Editor: Ridwan Maulana