JOHOR BAHRU, Harnas.id – Badan Penanggulangan Bencana Nasional Malaysia (NADMA), Johor mengumumkan sekitar 3.500 korban banjir telah ditampung di pusat-pusat bantuan sementara di seluruh Johor Bahru, Malaysia, Rabu (25/1/2023).
Banjir terjadi saat hujan deras terus mengguyur beberapa wilayah di negara bagian itu. Dikutip dari Bernama, Komite Penanggulangan Bencana Negara mengatakan, sekarang ada 35 pusat bantuan yang beroperasi di Johor, setelah lima lagi dibuka di Kabupaten Kota Tinggi, Kluang, Mersing, Segamat dan Batu Pahat.
Dilaporkan pula, bahwa Segamat adalah kabupaten yang terkena dampak banjir terparah, dengan 1.392 orang ditampung di 13 pusat bantuan. Departemen Meteorologi Malaysia (MetMalaysia) memperkirakan pada Rabu pagi bahwa hujan lebat terus menerus diperkirakan terjadi di Johor.
Dinas telah mengeluarkan peringatan hujan lebat ekstrim di distrik Segamat, Kluang, Mersing, Kulai, Kota Tinggi dan Johor Bahru, sementara hujan lebat diantisipasi di distrik Tangkak, Muar, Batu Pahat dan Pontian.
Bulan lalu, Wakil Perdana Menteri Malaysia Ahmad Zahid Hamidi, yang merupakan ketua Komite Manajemen Bencana Pusat, menyerukan langkah-langkah jangka panjang segera untuk menyelesaikan masalah banjir di negara tersebut, termasuk proyek mitigasi banjir holistik.
Banjir merupakan fenomena tahunan di Malaysia akibat musim timur laut yang membawa hujan lebat dari November hingga Maret. “Upaya pengelolaan banjir seperti itu, jika selesai, dapat memastikan pengelolaan banjir jangka panjang yang baik hingga tahun 2100,” jelas Ahmad Zahid. (PB/*)