JAKARTA, Harnas.id – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyambut terbuka ketertarikan pengusaha Singapura untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN). Hal itu terungkap dalam pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong di Istana Kepresidenan Singapura, belum lama ini.
“Saya menyambut baik beberapa hasil Leaders’ Retreat ini. Yang pertama, besarnya minat investor Singapura dalam pembangunan IKN Nusantara,” ujar Presiden dalam pernyataan pers bersama PM Lee Hsien Loong usai pertemuan.
Tak hanya soal IKN, dalam pertemuan itu juga kedua pemimpin menyepakati sejumlah kerja sama di berbagai bidang. “Secara keseluruhan dalam pertemuan kali ini terdapat 20 letter of intent milik swasta Singapura untuk investasi di IKN Nusantara, kemudian sembilan MoU B to B di bidang healthcare dan digital, dan tujuh MoU G to G, antara lain di bidang energi, kesehatan, dan digital,” ucap Presiden lagi.
Selain itu, Kepala Negara juga menyambut baik kesepakatan kedua negara untuk meningkatkan investasi di bidang energi baru terbarukan (EBT). “Investasi di bidang energi baru terbarukan, yang antara lain akan digunakan untuk pemenuhan energi kedua negara,” ucap Kepala Negara.
Selanjutnya, Presiden menyambut baik kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Singapura dalam bidang digital, serta pengembangan sumber daya manusia (SDM) dalam bidang teknologi informasi.
“Kerja sama di bidang digital, informasi, dan data centre, dan kerja sama pengembangan SDM di bidang teknologi informasi. Dan, saat ini terdapat Apple (Developer) Academy dan IBM Academy di Batam,” ujarnya
Presiden Jokowi juga turut menyambut baik kerja sama antara kedua negara dalam bidang perdagangan, salah satunya melalui produk peternakan Indonesia untuk memenuhi kebutuhan di Singapura. “Di bidang perdagangan mulai masuknya produk peternakan Indonesia untuk memasok kebutuhan ayam di Singapura,” ujarnya.
Di bidang politik, hukum, dan keamanan, ungkap Presiden, ratifikasi tiga perjanjian telah diselesaikan, yaitu persetujuan flight information region (FIR), perjanjian ekstradisi, dan perjanjian kerja sama pertahanan. Guna memperkuat implementasi perjanjian tersebut, Presiden Jokowi dan PM Lee pun menyepakati sejumlah hal yang harus segera ditindaklanjuti.
“Untuk memperkuat implementasi tiga perjanjian tersebut, saya dan PM Lee sepakat untuk segera melakukan beberapa hal, yaitu memperbarui MoU antarkejaksaan, menyelesaikan MoU antarkepolisian untuk memberantas kejahatan lintas batas, kemudian membentuk defense cooperation committee, dan membuat aturan teknis pelaksanaan perjanjian FIR, pertahanan, dan ekstradisi,” imbuhnya.
Terkait hal tersebut, Presiden Jokowi pun menyambut baik reaktivasi patroli laut bersama dalam rangka memperkuat keamanan maritim kedua negara.
“Saya menyambut baik reaktivasi patroli laut bersama untuk memperkuat keamanan maritim kedua negara dan penguatan kapasitas penanganan bencana, dan upaya pencarian dan pertolongan,” ujarnya.
Terakhir, Presiden menyambut baik kerja sama antara kedua negara dalam hal penguatan pelayanan kesehatan di tanah air. “Kerja sama penguatan pelayanan kesehatan dasar dan teknologi kesehatan, serta investasi pengembangan rumah sakit di Indonesia,” pungkasnya. (PB/*)