BOGOR, Harnas.id – Kondisi Simpang Seuseupan, Desa Banjarwaru, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor kini makin semrawut. Kondisi itu pun kian diperparah dengan tidak adanya petugas yang mengatur lalu lintas di lokasi. Walhasil, kemacetan panjang pun tak terelakan hingga menuai banyak keluhan dari masyarakat.
Seperti pantauan di lokasi pada Minggu (1/1/2023). Ratusan kendaraan nampak memadati Jalan Raya Ciawi Puncak karena terjebak kemacetan akibat banyaknya kendaraan yang keluar masuk di simpang Seseupan serta simpang Ciasin atau jalur alternatif menuju kawasan Puncak.
Penyebab lainnya, banyaknya kendaraan roda empat yang berputar arah saat diberlakukannya sistem satu arah atau one way menuju jalur Puncak Cisarua, menggunakan jalur alternatif Ciasin.
“Bagaimana gak macet, banyak kendaraan yang putar arah karena gak mau nunggu one way dibuka, akibatnya di simpul ini yakni Seseupan dan Ciasin jadi macet,” keluh Erik, warga Kota Bogor.
Tak hanya itu, lanjut Erik, tidak adanya petugas, baik petugas polantas ataupun Dinas Perhubungan (Dishub) di lokasi juga menjadi penyebab terjadinya kemacetan. Seharusnya kata dia, petugas mengantisipasi terjadi kemacetan di simpang tersebut.
“Ya seharusnya petugas jangan hanya terfokus ke jalur Puncak saja, tapi simpang – simpang ini juga harus diperhatikan. Makanya gak aneh, sekarang jadi simpul kemacetan,” kata Erik.
Seharusnya, tegas Erik, petugas tak hanya fokus terhadap jalur Puncak saja, terutama saat akhir pekan tiba dengan melakukan antisipasi di jalur – jalur alternatif.
“Larang kendaraan yang hendak ke arah Puncak agar tidak masuk ke jalur alternatif saat diberlakukannya one way. Karena saat banyak kendaraan yang menuju jalur alternatif dampaknya malah mengakibatkan kemacetan di jalur itu,” tandasnya.
Aji, pengendara lainnya juga mengeluhkan hal serupa. Banyaknya kendaraan yang keluar masuk di Simpang Seuseupan dan Ciasin, menyebabkan kemacetan di jalur utama.
“Betul, kalau ada petugas di lokasi kan bisa mengurai kemacetan. Tolong dong pak polantas dan pak dishub, jangan hanya konsen ke jalur utama saja. Tegas saja, kalau sedang diberlakukan one way, jangan ada kendaraan masuk jalur alternatif,” cetus warga Ciawi itu.
Sementara itu, sejumlah warga, termasuk tukang ojek nampak menawarkan jasa kepada para pengendara yang umumnya menggunakan plat B untuk mengantarkan ke tempat tujuan melalui jalur alternatif.
“Lumayan buat tambah-tambah. Makanya kalau hari libur atau akhir pekan saya suka jadi pemandu atau guide pengunjung dari luar Bogor yang mau ke Puncak,” katanya. (RB/*)