BOGOR, Harnas.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, akan memberlakukan tarif bagi angkutan Biskita, awal Januari 2023. Seperti diketahui, sejak peluncurannya pemkot menggratiskan tarif bagi penumpang Biskita.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Bogor Eko Prabowo mengatakan, saat ini penerapan tarif Biskita masih dalam tahap kajian di kementerian. Namun, kata dia, pemkot sudah mengusulkan besaran tarif.
“Per 1 Januari 2023, harus sudah bertarif,” kata dia kepada awak media.
Dari usulan tersebut, menurut dia, akan ada perbedaan tarif, mulai dari pelajar, anak-anak, mahasiswa dan penyandang disabilitas. “Nanti ada perbedaan, dan masih dibahas,” ucapnya.
Sebelumnya, Pemkot Bogor akan menambah dua koridor untuk rute Biskita, yakni akni koridor 3 dengan panjang 25,4 km dan koridor 4 36 km.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan, percepatan koridor 3 dan 4 pada skema BTS Biskita dianggap penting.
Trayek yang dilayani pada koridor 3 adalah Terminal Bubulak-Sukasari/Lawang Gintung. Sedangkan koridor 4 melayani Ciawi-Pomad/Ciparigi.
“BTS Kota Bogor menjadi salah satu yang terbaik di Indonesia. Bahkan, load factor penumpang di BTS Kota Bogor sudah mencapai 154 persen. Dengan rata-rata jumlah penumpang per hari mencapai 20.412 orang,” kata Dedie A Rachim.
Menurutnya, Biskita Trans Pakuan kini sudah menjadi moda transportasi alternatif yang begitu diminati masyarakat. Sehingga, Pemkot Bogor masih memerlukan dukungan untuk menambah koridor. Total penumpang sampai saat ini adalah 4.728.484 orang.
Soal sistem dua koridor tambahan itu, lanjutnya, akan dilaksanakan melalui lelang, dengan mengikutsertakan badan hukum dalam satu konsorsium melalui program konversi 3:1.
Namun, tidak menutup kemungkinan melalui program lain, yaitu mengganti angkot konvensional dengan angkot listrik. Tergantung kepada nilai satu angkot listrik yang dapat mengonversi lebih dari tiga angkot.
Jika melihat dari harga angkot listrik dibanding harga angkot kondisi saat ini, konsep lain adalah mengonversi angkot konvensional melalui konversi atau retrofit atau membangun angkot eksisting bertenaga Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi bertenaga listrik. Namun tetap harus mendapat dukungan pemerintah.
“Lalu terkait penerapan tarif Biskita, sudah ada kajiannya. Yang pasti harus kita lihat dulu apakah akan diterapkan Januari 2023. Tetapi tentu ada kaitan dengan rerouting dan sebagainya. Besaran atau kisaran tarifnya juga harus realistis, tetap mengakomodasi kepentingan masyarakat,” ujarnya.
Terpisah, Pelaksana Harian (Plh) Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Zamrides menjelaskan saat ini Biskita Trans Pakuan Bogor sedang dalam proses menyiapkan aturan dengan melakukan survei ability to pay dan willingness to pay yang dapat dijadikan dasar pengambilan tarif. Saat ini prosesnya sedang menyiapkan Surat Keputusan (SK) wali kota mengenai tarif angkot.
SK dimaksud akan disampaikan kepada Kemenhub, dalam hal ini BPTJ untuk diusulkan kepada Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengenai besaran tarif yang akan diberlakukan dalam bentuk Peraturan Menteri Keuangan (PMK).
”Dua koridor yang belum beroperasi kami merekomendasikan agar pembiayaan subsidi BTS dapat direalisasikan Pemkot Bogor dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Sebagai komitmen Kota Bogor dalam melanjutkan program stimulus berupa subsidi angkutan umum oleh Kemenhub,” ujar Zamrides.
Rapat wali kota Bogor dengan menteri perhubungan belum lama ini juga mendorong swasta untuk turut bersedia memberikan pelayanan di dua koridor yang belum terlayani Biskita Trans Pakuan Bogor secara mandiri. Dengan nilai biaya pokok rata-rata Rp5.852 per penumpang.
Zamrides melanjutkan, hasil survei menunjukkan masyarakat yang menggunakan Biskita Trans Pakuan Bogor merasa sudah sesuai terhadap standar pelayanan yang diberikan. Standar layanan meliputi keamanan, kenyamanan, keselamatan, keterjangkauan, keteraturan, dan kesetaraan.
Selain itu, data menunjukkan masyarakat yang menggunakan Biskita Trans Pakuan Bogor merasa sesuai terhadap rute yang diberikan Biskita dengan nilai persentase rata-rata 70 persen.
Rute yang diterapkan Biskita dapat menjangkau dan mengintegrasikan penumpang untuk dapat bergerak ke tempat tujuan, hal ini menunjukkan angka kenaikan dari waktu ke waktu.
”Masyarakat yang menggunakan transportasi Biskita merasa sangat terbantu dengan adanya layanan pelanggan pada Biskita, karena dapat melaporkan dan juga memberi masukan terhadap apa yang dibutuhkan masyarakat Kota Bogor demi memaksimalkan pelayanan terhadap masyarakat Kota Bogor,” tuntasnya. (PB/*)