Polemik di Kubu Damkar Depok: Truk Pemadam Kebakaran Rusak, Warganet Geram

Harnas.id, Depok – Polemik di tubuh Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Depok tengah menghebohkan publik setelah terungkapnya insiden alat pompa air pada truk pemadam yang tak berfungsi saat kebakaran terjadi di kawasan Pondok Tirta Mandala, Depok, pada 6 November 2024.

Kejadian tersebut mengundang sorotan tajam dari warganet yang kecewa dengan kinerja Damkar Depok, yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam menangani bencana kebakaran.

Kepala Damkar Kota Depok, Andan Wahyudin, membantah tudingan tersebut dan menyatakan bahwa alat yang ada sudah sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP). Namun, pernyataan ini justru memicu reaksi negatif dari berbagai pihak, salah satunya adalah akun media sosial X (@dhemit_is_back) yang memiliki banyak pengikut. Akun ini menulis kritik pedas, menyebut bahwa meskipun sudah viral, upaya perbaikan di Damkar Depok terlihat hanya sebagai pencitraan semata.

“Kami kira setelah viral damkar @pemkotdepok jadi lebih baik, tapi nyatanya hanya pencitraan saja,” tulis akun tersebut, disertai kritik terhadap pejabat yang dianggap kurang peduli dengan keselamatan warga.

Sejumlah warganet lainnya juga ikut menanggapi, salah satunya akun @Agoespram_1908 yang mendesak Wakil Presiden Gibran Rakabuming untuk turun tangan menyelesaikan masalah ini.

“Ayooo d beresin mas Wapres @gibran_tweet masalah damkar di Depok, pecat oknum pejabat yang gak becus kerja,” tulisnya.

Dalam insiden tersebut, empat warga dilaporkan terluka akibat kebakaran yang melanda sebuah toko air minum isi ulang di Pondok Tirta Mandala. Keprihatinan semakin mendalam ketika truk Damkar yang dikerahkan ke lokasi kejadian mengalami kerusakan pada mesin pompa airnya.

Petugas di lapangan pun mengungkapkan kekecewaan mereka, menyebutkan bahwa alat yang seharusnya bisa menolong warga malah tidak berfungsi maksimal.

Salah seorang anggota Damkar Depok, Sandi Butar Butar, mengungkapkan kekesalannya dalam sebuah video yang viral. Ia menilai bahwa Kepala Damkar Depok, Andan Wahyudin, tidak berbicara sesuai fakta terkait perbaikan alat pemadam.

“Ini unit yang Bapak bilang sudah dibenerin, faktanya nggak ada,” ujar Sandi dengan tegas.

Ia juga menuntut agar pejabat yang tidak mengerti tentang tugas Damkar untuk mundur dari jabatannya.

“Kalau enggak ngerti keluar, mundur,” tambahnya.

Sandi juga mengingatkan bahwa petugas Damkar Depok telah berjuang dengan sepenuh hati untuk menyelamatkan warga, meskipun kondisi alat yang ada tidak memadai.

“Kami sudah rela mati-matian untuk selamatkan warga,” ungkapnya, seraya berharap dukungan dari warga Depok untuk memperbaiki sistem pemadam kebakaran di kota tersebut.

Kejadian ini menyisakan banyak tanda tanya di kalangan masyarakat dan menjadi topik hangat di media sosial, dengan harapan agar masalah ini segera diselesaikan demi keselamatan warga Depok.

Chaerudin