Harnas.id, Pangandaran – Dalam upaya mendukung pelestarian satwa langka endemik Indonesia, Taman Safari Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Kehutanan berhasil melakukan reintroduksi empat ekor Banteng Jawa (Bos javanicus) ke habitat alaminya di Cagar Alam Pananjung Pangandaran, Jawa Barat.
Program ini merupakan langkah nyata untuk melestarikan spesies yang telah masuk dalam daftar merah IUCN sebagai endangered (terancam punah).
Empat Banteng Jawa yang dilepasliarkan ini terdiri dari:
- 1 betina dari Taman Safari Prigen,
- 1 betina dari Taman Safari Bogor,
- 2 jantan dari Taman Safari Bali.
Semua satwa ini telah dirawat dengan standar pengelolaan internasional untuk memastikan kondisi kesehatan, kemampuan adaptasi, dan kualitas genetik yang unggul.
Pelepasliaran Banteng Jawa: Upaya Menjaga Keseimbangan Ekosistem
Menurut Tony Sumampau, Pemilik Taman Safari Indonesia, reintroduksi ini adalah bagian dari komitmen mendukung konservasi in-situ, yakni pengembalian satwa ke habitat alaminya untuk menjaga keseimbangan ekosistem sekaligus meningkatkan populasi Banteng Jawa di alam liar.
Proses pelepasliaran melibatkan berbagai tahapan komprehensif, meliputi:
- Seleksi Satwa
Pemilihan satwa berdasarkan kesehatan prima, kemampuan adaptasi tinggi, dan rekam jejak genetis yang baik. - Persiapan Habitat
Habitat dipersiapkan dengan survei menyeluruh, menyediakan sumber air, pakan alami, dan perlindungan dari predator. - Adaptasi di Zona Karantina
Satwa menjalani proses adaptasi bertahap di zona karantina sebelum dilepasliarkan. - Pemantauan Pasca-Pelepasliaran
Pemantauan intensif menggunakan teknologi GPS collar dan patroli rutin untuk memastikan satwa dapat beradaptasi di lingkungan barunya.
Banteng Jawa memiliki peran ekologis penting sebagai penyebar biji dan pengendali vegetasi dalam ekosistem hutan tropis. Namun, ancaman seperti perburuan liar dan kerusakan habitat telah menyebabkan penurunan populasi yang signifikan.
Komitmen Taman Safari Indonesia untuk Konservasi
Sebagai organisasi konservasi global terkemuka, Taman Safari Indonesia terus menjalankan misi menyelamatkan, merehabilitasi, dan melepasliarkan ribuan satwa ke alam liar sejak didirikan. Dengan lebih dari 9.325 satwa dari 409 spesies, taman ini menarik lebih dari 6 juta pengunjung setiap tahunnya dan menginspirasi kesadaran akan pentingnya perlindungan satwa.
Tentang Taman Safari Indonesia
Taman Safari Indonesia telah mengembangkan berbagai lokasi konservasi, termasuk:
- Taman Safari Bogor (1986)
- Taman Safari Prigen (1997)
- Taman Safari Bali
- Beach Safari (Batang)
- Jakarta Aquarium & Safari
- Solo Safari
- Varuna Bali
Taman Safari Indonesia juga mengelola berbagai fasilitas terkait pariwisata, seperti Royal Safari Garden, Safari Resort, dan Baobab Safari Resort, yang menawarkan pengalaman liburan sambil mendekatkan diri pada alam.
Dengan komitmen tinggi terhadap konservasi, Taman Safari Indonesia terus menjadi inspirasi dalam pelestarian satwa endemik, menjadikannya bukan hanya destinasi rekreasi, tetapi juga simbol harapan untuk masa depan keanekaragaman hayati Indonesia.