Cipayung Plus Bogor Ledakkan Protes: DPR Dituntut Pangkas Tunjangan dan Hentikan Arogansi Kekuasaan

Harnas.id, BOGOR – Gerakan Intelektual Cipayung Plus Bogor menggelar aksi demonstrasi pada Senin (1/9/2025) di depan Istana Bogor, aksi ini sebagai bentuk refleksi atas kondisi demokrasi Indonesia yang dinilai kian memprihatinkan dan menyoroti ketimpangan sosial dan praktik kekuasaan yang dianggap semakin jauh dari aspirasi rakyat.

Dalam orasinya, massa aksi mengecam tingginya gaji anggota DPR yang dinilai tidak sebanding dengan penderitaan rakyat yang tengah menghadapi lonjakan harga kebutuhan pokok dan kesulitan ekonomi.

“Apakah menjadi wakil rakyat berarti menghisap keringat rakyat dengan dalih legitimasi politik?” ujar salah satu orator dengan lantang.

Selain itu, mereka menyoroti sikap arogan sejumlah pejabat serta pernyataan kasar dari kursi kekuasaan yang dianggap menghina akal sehat rakyat. Menurut mereka, demokrasi yang seharusnya menjadi sarana menjembatani kepentingan rakyat kini justru berubah menjadi jurang pemisah.

Gerakan ini juga mengecam tindakan represif aparat terhadap warga yang menyampaikan pendapat, termasuk insiden tragis tewasnya seorang pengemudi ojek online yang tertabrak kendaraan taktis kepolisian.

“Betapa murahnya nyawa rakyat di mata negara. Betapa rapuhnya penghormatan terhadap kemanusiaan di negeri yang katanya menjunjung tinggi demokrasi,” tegas perwakilan aksi.

Melalui aksi ini, Gerakan Intelektual Cipayung Plus Bogor menyampaikan dua tuntutan utama:

  1. Transparansi dan pembatalan tunjangan DPR, serta pemangkasan seluruh anggaran DPR yang tidak berkontribusi langsung pada kesejahteraan rakyat.

  2. Sidang etik oleh Majelis Kehormatan Dewan (MKD) untuk memberhentikan anggota DPR yang menghina rakyat dan membuat kegaduhan politik.

Mereka berharap aksi ini menjadi momentum bagi pemerintah dan DPR untuk kembali mendengar suara rakyat dan membangun demokrasi yang lebih bermartabat.

Editor: IJS