JQR Sebut, Aduan Warga Jabar Paling Banyak Soal Kesehatan

Foto: Istimewa

BANDUNG, Harnas.id – Perwakilan Tim Kesehatan Jabar Quick Response (JQR), Wina Herwiane menyebut, dalam empat tahun ini, ada 12.031 aduan dari warga terkait berbagai permasalahan. Bidang kesehatanmenjadi yang paling banyak dilaporkan.

Hal itu diungkapnya dalam seminar kesehatan bertemakan “Peran Relawan Dalam Percepatan Pelayanan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat”, di Soreang, Kabupaten Bandung, beberapa waktu lalu.

“Berdasarkan arahan Bapak Ridwan Kamil, JQR memiliki tugas untuk melakukan pertolongan terhadap kegawatdaruratan kesehatan terutama warga miskin. Karena itu, dalam empat tahun kami bergerak, dari sembilan kanal telah mendapatkan aduan sebanyak 12.031. Kanal kesehatan merupakan kanal yang paling banyak menerima aduan yakni 7.752 aduan,” kata Wina.

Lebih lanjut, Wina menjelaskan, JQR sebagai tim respons cepat Pemprov Jawa Barat (Jabar) menyatakan Gubernur Ridwan Kamil menaruh keberpihakan kepada masyarakat dalam percepatan penanganan kesehatan warga.

Hal itu, kata dia, menjadi landasan seminar kesehatan ini diselenggarakan guna membangun sinergi antar-sektor baik secara aturan maupun pemangku kebijakan dan serta peran relawan.

Dalam seminar tersebut hadir dari beberapa stakeholder kesehatan diantaranya dari Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, BPJS, dan beberapa dinas lainnya.

“Dengan adanya seminar ini bisa tersosialisasikan dan sama-sama bisa mengambil peran yg lebih baik lagi untuk melakukan percepatan pertolongan terhadap kesehatan warga tidak mampu,” katanya.

Wina berharap dari kegiatan seminar ini adanya sinergitas pemangku kebijakan dan relawan, betapa pentingnya relawan untuk menangani pertolongan bagi warga.

“Relawan menjadi pihak yang bisa menjadi penghantar warga tak mampu dalam mengakses fasilitas kesehatan yang telah disediakan oleh pemerintah,” ujarnya.

Sementara itu Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan Sumarjaya mengapresiasi kegiatan tersebut karena bisa mewadahi keinginan masyarakat dari segi pelayanan fasilitas bagi semua warga.

“Karena kegiatan ini membantu kita bagaimana mensosialisasikan pada masyarakat dan keluhan-keluhan masyarakat dapat kita atasi. Sehingga JQR sebagai fasilitator tidak ada miss antara pemerintah dan masyarakat,” katanya. (PB/*)