Kemensetneg Hadirkan Pameran Arsip Bersama Kepresidenan

Foto: Humas Kemensetneg

Harnas.id, Jakarta — Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) kembali menghadirkan Pameran Bersama Arsip Kepresidenan sebagai bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Pameran bertajuk “Mari Kemari ke Nusantara!” secara resmi dibuka oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sekaligus Plt. Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Basuki Hadimuljono, pada Kamis, 8 Agustus 2024 di Galeri Emiria Soenassa, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta.

Pada kesempatan ini, Menteri PUPR didampingi oleh Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) sekaligus Plt. Wakil Kepala Otorita IKN, Raja Juli Antoni, Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara, Setya Utama, dan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta, Firmansyah.

“Pagi hari ini kita berada di sini untuk membuka pameran Mari Kemari ke Nusantara!. Ibu Bapak sekalian yang saya hormati, saya menyaksikan sendiri sampai saat ini begitu banyaknya rakyat, masyarakat yang ingin melihat IKN, Ibu Kota Nusantara”, ujar Basuki  saat memberikan sambutan sebelum meresmikan pameran arsip kepresidenan.

Basuki menjelaskan bahwa pemindahan ibu kota juga sudah beberapa kali dilakukan, baik sebelum maupun sesudah kemerdekaan. Kerajaan Mataram Kuno pernah memindahkan ibu kota dari Jawa Timur ke Jawa Tengah, dari Kartosuro ke Plerek. Sejak masa pra Indonesia Merdeka beberapa pemimpin kita, kepala negara kita juga mencanangkan pindah ke Bandung, Palangkaraya, dan Jonggol.

“Bapak Jokowi tahun 2019 mencanangkan kepindahan IKN ini ke Penajam Paser Utara (PPU) dan kami mendampingi beliau saat surveinya, tadinya di Gunung Emas Kalimantan Tengah, kemudian ada di Mamuju dan benar-benar dipilihlah PPU,” kata Basuki.

Ia berharap melalui pameran Mari Kemari ke Nusantara! semua masyarakat yang ada di Jakarta bisa melihat dan juga mempunyai imajinasi terhadap IKN serta informasi tentang IKN menjadi lebih tersebar luas. Pemindahan ini seperti berkali-kali disampaikan oleh Presiden Joko Widodo, tidak hanya memindahkan kota atau gedung-gedung saja tetapi juga bertransformasi tentang cara membangunnya, cara bekerjanya, dan juga cara berbudaya.

Sementara Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara, Setya Utama, menyebutkan bahwa pameran arsip juga dapat menjadi sarana promosi untuk lebih mengenalkan kepada publik serta meningkatykan kesadaran masyarakat.

“Pameran arsip pada hakekatnya merupakan kegiatan dalam rangka branding arsip, mempublikasikan dan menggunggah ketertarikan publik terhadap khazanah arsip, dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap warisan budaya dokumenter,” ujar Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara, Setya Utama, saat menyampaikan sambutannya.

Secara garis besar, pameran tahun ini menampilkan koleksi arsip Kemensetneg yang terdiri dari arsip tekstual dan foto berjumlah 80 koleksi mengenai sejarah pemindahan ibu kota negara sejak zaman Kerajaan Mataram sampai dengan Ibu Kota Nusantara sekarang. Pameran juga menampilkan memorabilia, di antaranya:

Oeang Republik Indonesia (ORI) koleksi Museum Bank Indonesia terbitan Jakarta dan Yogyakarta;
Radio koleksi Museum Penerangan;
Kartu Nama Presiden Soekarno koleksi Istana Kepresidenan Bogor, Kementerian Sekretariat Negara dan kartu nama Wakil Presiden Muhammad Hatta koleksi Yayasan Bung Hatta;
Amplop Dinas Presiden Soekarno dan Repro Peta Bandung sebagai calon ibu kota negara tahun 1950 koleksi Istana Kepresidenan Bogor, Kementerian Sekretariat Negara;
Majalah Mimbar Indonesia terbitan Tahun 1948 yang merupakan koleksi langka.

Selain itu, pameran juga menampilkan instalasi seni Ibu Kota Negara dengan harapan pengunjung dapat mendapatkan gambaran nyata bahkan merasakan keberadaan Ibu Kota Nusantara.

Melalui pameran ini, diharapkan publik dapat lebih memahami dan menghargai perjalanan sejarah perpindahan Ibu Kota serta melihat betapa pentingnya proyek IKN dalam mewujudkan visi besar bangsa Indonesia ke depan.

Pameran ini akan berlangsung selama 13 hari, dari tanggal 8 hingga 20 Agustus 2024 mulai dari 09:00-18:00, dan terbuka untuk umum. Pengunjung dapat menyaksikan koleksi arsip yang berlokasi di Gedung Ali Sadikin Galeri Emiria Soenassa, Taman Ismail Marzuki, Jakarta.

Mari bersama-sama merayakan dan mendukung inisiatif besar ini melalui pemahaman yang lebih mendalam tentang perjalanan dan makna dari perpindahan Ibu Kota Negara Indonesia.

Editor : Edwin S