DEPOK,Harnas.id-Mantan pengacara Bharada E, Deolipa Yumara ikut bereaksi soal viralnya aksi Satpol PP mencopot sejumlah baliho bergambar Sekda Depok, Supian Suri.
Menurut Deolipa, tindakan yang dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Depok itu berlebihan, dan terkesan tidak adil.
“Ini kan banyak spanduk bertebaran di Kota Depok, spanduk apa aja ada yang enggak punya izin, hampir semua kebanyakan enggak punya izin, tapi mereka jarang tuh mencopot-copot itu. Malah kerjanya enggak kelihatan tuh,” ujar Deolipa saat ditemui di tempat tinggalnya. Jum’at (17/05/2024) malam.
Banyaknya spanduk dan baliho yang masih bertebaran disejumlah wilayah di Kota Depok, kata Deolipa, menjadi bukti bahwa penertibannya tebang pilih.
“Tapi kenapa untuk seorang Supian Suri yang notabenenya masih Sekda Pemerintah Kota Depok itu spanduknya dicopot, maksudnya apa? Kita enggak tahu ya maksudnya apa, tapi ini tidak adil,” ujarnya lagi.
Deolipa curiga, tindakan Satpol PP Depok ditunggangi kepentingan politik.
“Ini artinya ada politisasi terhadap Satpol PP, pasti ini ada yang merintah. Ngapain mereka mencopot dasarnya apa? Kalau dasarnya enggak punya izin banyak banget spanduk yang enggak mereka copot. Ini namanya tidak adil,” tegasnya.
Lebih lanjut Deolipa menilai, tindakan Satpol PP ini mewakili satu golongan saja di Kota Depok.
“Jadi bukan mewakili Pemerintah Kota Depok yang benar-benar beragam, tapi hanya satu golongan saja yang diwakili. Jadi bukan lagi Satpol PP Kota Depok ini Satpol PP partai mungkin. Jadi saya protes keras terhadap apa yang dilakukan oleh Satpol PP,” tegas Deolipa
Dengan pencopotan baliho Supian Suri ini, Deolipa menduga tindakan mengarah pada upaya penjegalan politik terhadap Supian Suri di Pilkada Depok. Pasalnya, Supian Suri digadang-gadang oleh sejumlah parpol untuk maju dalam Pilwakot Depok.
Sebagaimana diketahui, sejumlah baliho bergambar Sekda Depok, Supian Suri dicopot Satpol PP di kawasan Cilodong, Kamis (16/05/2024)
Baliho tersebut dipajang terkait dengan agenda Ngubek Situ, salah satu acara yang digelar untuk melestarikan budaya Depok.