Harnas, BOGOR – Udara pegunungan menyapa lembut, menyusup lewat dedaunan, dan berakhir sebagai bisikan lembut di telinga para pengunjung.
Di kaki Gunung Salak, Bogor, uap hangat dari kolam air panas perlahan-lahan naik, berpadu dengan udara sejuk, menciptakan suasana yang membuat siapa pun betah berlama-lama.
Tempat itu bukan sekadar destinasi wisata. Ia adalah ruang jeda dari riuhnya rutinitas, tempat tubuh dan pikiran diberi kesempatan untuk bernapas.
Di sanalah berdiri Jbound Geo Edu Park, sebuah pemandian air panas alami yang kini menjadi favorit warga Bogor dan sekitarnya.
“Awalnya tempat ini dikelola sangat sederhana. Sekarang, kami berusaha merawatnya dengan lebih profesional,” ujar Nasar Sarkis, pengelola kawasan tersebut.
“Kolam kami kuras seminggu sekali. Kami ingin tempat ini tetap nyaman, bersih, dan aman bagi semua pengunjung,” tambah Nasar.
Air panas di sini bukan hasil buatan, melainkan hadiah langsung dari alam. Mengalir dari mata air pegunungan, suhu kolam bervariasi antara 40 hingga 80 derajat Celsius.
Tiga kolam disediakan dengan tingkat panas berbeda, termasuk satu kolam khusus anak-anak agar tetap aman saat berendam.
Bagi sebagian orang, kehangatan air bukan hanya sekadar relaksasi. Erwin (24), seorang pengunjung asal Depok, datang dengan harapan sederhana.
“Awalnya iseng aja, coba-coba karena badan gatal-gatal,” katanya sambil tersenyum.
“Tapi ternyata hangatnya enak banget. Badan jadi lebih enteng. Saya takjub, ternyata ada tempat begini di Bogor,” tutur pria 21 tahun tersebut.
Cerita berbeda datang dari Iin (35), warga Jakarta yang datang bersama keluarga. Salah satu anggota keluarganya sedang dalam masa pemulihan setelah mengalami strok ringan.
“Kami dengar dari teman, katanya bagus buat pemulihan. Sekalian liburan juga,” ucapnya. “Tempatnya adem, nyaman, dan nggak terlalu ramai. Pas banget buat keluarga,” ucapnya.
Namun, manfaat pemandian ini tak hanya dirasakan oleh para pengunjung. Warga sekitar pun ikut merasakan dampaknya.
Pengelola membuka ruang usaha bagi UMKM lokal dan mengadakan pelatihan agar masyarakat sekitar bisa lebih mandiri secara ekonomi.
“Kami ingin tempat ini bukan cuma jadi destinasi, tapi juga motor penggerak ekonomi lokal,” terang Nasar.
Menjelang musim liburan, pengelola pun bersiap. Rencana membangun kolam tambahan di seberang sungai telah disusun, guna mengantisipasi lonjakan pengunjung.
Meski fasilitas terus berkembang, harga tiket tetap ramah di kantong, yakni Rp15.000 di hari biasa, Rp20.000 saat akhir pekan atau libur nasional, dan Rp25.000 pada masa high season.
Suara tawa kecil yang bersahutan, pemandian ini menyimpan lebih dari sekadar air hangat. Jbound Geo Edu Park bagaikan pelukan alam bagi tubuh yang lelah, jeda yang menenangkan bagi pikiran dan harapan bagi mereka yang tengah mencari penyembuhan.
Laporan : Bastian
Editor : IJS