AS Terapkan Tes Poligraf pada Petugas untuk Cegah Kebocoran Informasi

Upaya pencegahan kebocoran data, Departemen Keamanan AS gunakan detektor kebohongan. Foto: Ilustrasi/ iStock
Upaya pencegahan kebocoran data, Departemen Keamanan AS gunakan detektor kebohongan. Foto: Ilustrasi/ iStock

Harnas.id, JAKARTA – Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat (AS) menerapkan tes poligraf bagi petugasnya untuk mengidentifikasi kemungkinan kebocoran informasi internal.

Menteri Keamanan Dalam Negeri, Kristi Noem, dalam wawancaranya dengan jaringan televisi CBS pada Minggu, mengonfirmasi penggunaan tes pendeteksi kebohongan ini. Namun, ia tidak mengungkapkan jumlah petugas yang terlibat dalam proses tersebut, sebagaimana dilaporkan oleh Kantor Berita Jerman (dpa).

Noem menyebut bahwa dua petugas diduga telah membocorkan informasi rahasia terkait operasi kepolisian yang akan datang, sehingga membahayakan keselamatan serta nyawa petugas penegak hukum. Kedua individu tersebut kini menghadapi tuntutan hukum dan berisiko dijatuhi hukuman hingga 10 tahun penjara.

Ia menegaskan bahwa departemennya akan terus memanfaatkan tes poligraf sebagai langkah investigasi untuk mencegah kebocoran informasi lebih lanjut. Selain itu, Kantor Noem juga bertanggung jawab atas penahanan serta deportasi imigran ilegal maupun individu yang terlibat dalam pelanggaran pidana.

Editor: IJS