HARNAS.ID – Seorang lelaki di India Utara ditangkap setelah menyayat perut istrinya yang sedang hamil dengan sabit. Menurut polisi setempat, atas tindakan itu sang istri kritis dan calon bayi dalam kandungannya meninggal dunia.
Kepolisian Budaun di Negara Bagian Uttar Pradesh, dikutip Antara, Selasa (22/9/2020), menyebutkan bahwa perempuan tersebut kini dalam perawatan intensif di rumah sakit di New Delhi pascaserangan, Sabtu (19/9/2020).
Kerabat korban mengatakan, serangan terjadi lantaran pelaku (suaminya) ingin mengetahui jenis kelamin calon bayi mereka. Pasangan itu telah memiliki lima anak perempuan. “Pelaku menyerang istrinya dengan sabit,” kata saudara laki-laki korban, Golu Singh.
Anak-anak perempuan di India kerap dianggap sebagai beban karena pihak keluarga harus membayar mas kawin ketika mereka menikah nanti. Sementara anak laki-laki sangat dihargai sebagai pencari nafkah yang mewarisi harta dan meneruskan nama keluarga.
Aborsi janin perempuan telah dilarang di India. Di negara itu, kecenderungan menginginkan anak laki-laki menyebabkan jumlah anak perempuan berkurang. Menurut survei pemerintah yang dirilis Juli lalu, rasio jenis kelamin India atau jumlah perempuan per 1.000 laki-laki, tercatat sebesar 896 antara 2015-2017.
Jumlah itu turun dari 898 pada 2014-2016 dan 900 pada 2013-2015. Hukum di India melarang para dokter dan petugas kesehatan memberi tahu jenis kelamin calon bayi kepada orang tuanya atau melakukan tes. Hanya praktisi medis terdaftar yang diizinkan melakukan aborsi.
Editor: Ridwan Maulana