HARNAS.ID – Penyaluran bantuan sosial tunai (BST) untuk 9 juta masyarakat tidak mampu di 33 Provinsi di Indonesia, berjalan mulus. Di tengah pandemi virus corona baru (COVID-19), pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) menjalankan dua gelombang distribusi bantuan bagi warga terdampak, sejak April-Desember 2020.
Pada gelombang pertama, yakni April-Juni 2020, penerima manfaat perbulan mendapat Rp 600 ribu per KK, sementara gelombang kedua yang berlangsung dari Juli-Desember tahun ini, perbulan telah disesuaikan menjadi Rp 300 ribu per KK. Kegiatan ini, tak luput dari partisipasi PT Pos Indonesia selaku mitra Kemensos.
Menangani jalur distribusi, Pos Indonesia memanfaatkan lebih dari 4.500 cabang kantor pos di seluruh Tanah Air, sebagai titik pengambilan bantuan sosial tunai tersebut. Dalam praktik menyalurkan bantuan sosial tunai kepada warga, PT Pos berkoordinasi dengan pemda, RT, RW, dan komunitas.
Bagi penerima manfaat yang tidak bisa mendatangi titik pengambilan, petugas pos akan menyambangi langsung dan mengantar BST kepada mereka yang lanjut usia, sakit atau tinggal di desa terpencil. Dirut PT Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi optimistis, distribusi BST kepada 9 juta keluarga penerima manfaat (KPM) ini akan rampung awal Desember 2020.
“Pos Indonesia (Persero) menargetkan distribusi BST kepada 9 juta keluarga penerima manfaat ini, selesai minggu pertama di Desember 2020,” kata Faizal, Selasa (1/12/2020).
Catatan PT Pos, penyaluran BST sudah berhasil dilakukan ke 483 kota, 514 kabupaten, 7094 kecamatan, dan 83.447 desa. Faizal pun tak menyangka, kinerja jajarannya sangat maksimal dan berjalan sesuai target. Dengan jumlah yang masif penyaluran telah sampai pada tahap ke-8. Capaian ini menyentuh 96 persen dan nominal yang disalurkan Rp 2,4 triliun.
“Hingga tahap ke-8, PT Pos menjangkau 96 persen dari total 9 juta keluarga penerima manfaat di seluruh daerah di Indonesia, termasuk ke wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) yang terkenal sulit untuk disentuh akibat keterbatasan sarana transportasi dan cuaca untuk menuju ke sana,” ujarnya.
BST merupakan bantuan berupa uang yang diberikan kepada keluarga miskin, tidak mampu, atau rentan yang terkena dampak wabah COVID-19. Bantuan tunai itu disalurkan kepada 9 juta keluarga penerima manfaat selama sembilan bulan, dengan nominal perbulan Rp 600 per keluarga sejak April-Juni. Sedangkan bantuan Rp 300 ribu per bulan untuk Juli-Desember 2020.
“Kami optimistis penyaluran BST tahap lanjutan ini dapat berjalan baik dan tuntas sesuai target yang ditetapkan pemerintah. PT Pos terus berupaya optimal dengan kemampuan sumber daya, memperbanyak titik layanan, perpanjang jam layanan, serta perluas kerja sama komunitas di daerah,” tutur Faizal.
Editor: Ridwan Maulana