
Harnas.id, BOGOR – Kementerian Sosial Republik Indonesia secara resmi membuka Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) untuk Sekolah Rakyat tahun ajaran 2025/2026. Pembukaan ini dipimpin langsung oleh Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), di Sekolah Rakyat Menengah Pertama 10 Bogor, yang terletak di Sentra Terpadu Inten Soeweno, Cibinong, Kabupaten Bogor.
MPLS kali ini mengusung tema “Cerdas Bersama, Tumbuh Setara” dan disambut antusias oleh peserta didik baru. Selain Gus Ipul, hadir pula sejumlah pejabat tinggi negara, di antaranya Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono, Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri PUPR Dody Hanggodo, Menteri PAN-RB Rini Widyantini, dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Dalam sambutannya, Gus Ipul menyampaikan rasa syukurnya atas dimulainya MPLS Sekolah Rakyat ini.
“Alhamdulillah MPLS Sekolah Rakyat sudah bisa kita laksanakan hari ini. Kami berterima kasih kepada Pak Menko dan seluruh jajaran menteri yang hadir. Ini adalah bagian dari tim yang mewujudkan gagasan Presiden Prabowo untuk menghadirkan Sekolah Rakyat,” ujarnya.
Gus Ipul mengungkapkan bahwa meskipun pembangunan Sekolah Rakyat dilakukan dalam waktu singkat, hal ini berhasil terealisasi berkat koordinasi lintas kementerian.
“Pak Menko Muhaimin sudah mengadakan rapat koordinasi berulang, dan pertama kali Sekolah Rakyat diumumkan oleh beliau di Istana Bogor,” tambahnya.
Namun, ia juga mengakui bahwa belum seluruh sarana dan perlengkapan tiba di lokasi.
“Masih ada proses pengadaan. Kalau nanti ada yang belum lengkap, seperti komputer atau seragam, itu karena masih dalam distribusi. Namun secara fisik, guru, siswa, kurikulum, dan sarpras sudah sangat siap,” lanjut Gus Ipul.
Menteri Sosial juga menambahkan bahwa kurikulum Sekolah Rakyat telah dirancang oleh Ditjen Dikdasmen dan Dikti, dan disempurnakan oleh Satgas Khusus, sementara urusan kepegawaian didukung oleh Kementerian PAN-RB dan BKN. Gus Ipul menargetkan 100 titik Sekolah Rakyat akan diresmikan oleh Presiden Prabowo pada awal Agustus mendatang.
“Sekolah Rakyat ini diharapkan menjadi model percepatan penanggulangan kemiskinan melalui pendidikan yang inklusif dan berkualitas,” jelasnya.
Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar menambahkan bahwa Sentra Terpadu Inten Soeweno dan lokasi lainnya sudah sangat siap untuk memulai kegiatan belajar-mengajar. “Insya Allah seluruh titik sudah sangat siap untuk diresmikan oleh Bapak Presiden awal Agustus nanti,” ujarnya.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga mengungkapkan hasil pemeriksaan kesehatan terhadap 18 siswa, dengan temuan masalah gigi, mata, dan hipertensi.
“Kami akan pastikan anak-anak tetap sehat selama bersekolah,” katanya.
Sementara itu, Menteri PAN-RB Rini Widyantini menjelaskan bahwa pengisian tenaga pengajar dilakukan dengan meredistribusi ASN dan memanfaatkan lulusan PPG.
“Kami sudah siapkan 1.554 tenaga pendidik dari PNS dan P3K yang sudah lulus PPG,” jelasnya.
Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat, M. Nuh, juga menjelaskan pendekatan unik dalam penerimaan siswa.
“Tidak pakai tes. Kami lakukan pemetaan jasmani, psiko-sosial, dan akademik. Dari pemetaan ini, kami membangun baseline pembelajaran dan mengukur perkembangan tiap anak secara berkala,” ujarnya.
Sekolah Rakyat menjadi program unggulan pemerintah untuk memberikan akses pendidikan bermutu bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, dengan pendekatan holistik dan terintegrasi lintas sektor.
Laporan: Hadi
Editor: IJS
Bagikan ini:
- Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
- Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
- Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
- Klik untuk berbagi pada Pinterest(Membuka di jendela yang baru) Pinterest
- Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
- Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp