Bongkar Muat di Kaltim Karingau Terminal Menjadi 27-53 Kontainer Per Jam

Pelabuhan Karingau

Harnas.id, Balikpapan – Tingginya pergerakan kapal di Kawasan Industri Kariangau (KIK) menuntut PT Kaltim Kariangau Terminal (KKT) selalu pengelola untuk terus berinovasi.

Terbaru, mereka menambah fasilitas ruang pengendali operasi atau Planning and Control (PnC) Room, Jumat (16/8). Fasilitas ini mengatur seluruh aktivitas di Terminal Petikemas Kariangau.

Direktur Utama (Dirut) KKT Enriany Muis mengatakan, PnC Room salah satu bentuk transformasi KKT.

“Ini tahap yang dilakukan dalam mendukung pelayanan berbasis PnC dan memungkinkan koordinasi yang lebih baik,” papar Enriany.

Termasuk meminimalisasi kendala operasional. Sebab melalui PnC Room semua terukur dan terstruktur sesuai kebutuhan.

“Semua terkoordinasi dengan baik dan mampu meminimalisir kendala,” kata Enriany.

Ia menjelaskan, keberadaan PnC Room untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional pelabuhan. Artinya memiliki peran penting dalam perencanaan dan pengawasan aktivitas pelabuhan.

Sementara itu, Manager Operasi dan Komersial KKT Jefri Rumbino mengatakan, PnC Room memberi efisiensi waktu dan operasional lebih efektif.

Dia menjelaskan, dulu kapal sandar tidak terencana dengan baik. Sehingga akhirnya terjadi antrean.

“Seluruh peralatan bongkar muat juga dioperasikan setiap kapal tiba padahal hanya sebagian yang digunakan,” ucapnya. Namun dengan PnC Room, kini seluruh kegiatan terencana dengan baik.

Ada pun saat ini sejak lima hari sebelum kapal tiba sudah bisa menentukan lokasi kapal sandar.

“Selanjutnya mempersiapkan peralatan bongkar muat sesuai kebutuhan hingga proses keluarnya barang muatan dari pelabuhan,” bebernya.

Perencanaan yang matang membuat proses aktivitas bongkar muat menjadi lebih cepat.

“Begitu juga dengan waktu sandar kapal, mengurangi antrean kapal yang akan sandar dan memangkas biaya operasional,” sebutnya.

Itu semua bisa berdampak terhadap harga barang kebutuhan masyarakat. Ruang kendali baru telah beroperasi sejak 1 Agustus. Saat ini mulai terasa efek produktivitas bongkar muat semakin meningkat.

“Rata-rata 15 kontainer per jam sekarang bisa menjadi 27-53 kontainer per jam,” ucapnya.

Sebelumnya untuk bongkar muat membutuhkan waktu dua hari. Belum termasuk waktu mengantre untuk sandar. Akibatnya waktu tunggu di pelabuhan lebih lama. Itu yang membuat harga produk lebih mahal karena biaya operasional tinggi.

“Namun dengan kecepatan waktu ini bisa menghemat biaya operasional,” ucapnya.

Dalam momen peresmian PnC Room KKT tersebut, turut hadir Direktur Operasi dan Teknik KKT Sofyan dan Direktur Keuangan, SDM, dan Manajemen Resiko KKT Faisal Napu.

Lalu Dewan Komisaris KKT, perwakilan para pemegang saham. Hingga Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Balikpapan Capt Bharto Ari Raharjo dan asosiasi kepelabuhan.

Sumber : Radar Tarakan
Editor : Edwin S