Harnas.id, Pati – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan pelayaran melalui program Kampanye Keselamatan Pelayaran yang digelar di Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, pada Rabu (20/11/2024).
Acara ini dihadiri oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Capt. Hendri Ginting, yang mewakili Menteri Perhubungan.
“Kampanye ini adalah bagian dari pembangunan infrastruktur maritim yang tidak hanya mengedepankan aspek teknis, tetapi juga memperhatikan regulasi dan pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan efektivitas operasional di laut,” ujar Hendri dalam sambutannya.
Pemerintah, bersama dengan seluruh pemangku kepentingan, berkomitmen menjadikan keselamatan pelayaran sebagai prioritas utama. Kampanye ini, menurutnya, adalah salah satu wujud nyata Kemenhub dalam mendukung visi pemerintah untuk menciptakan transportasi laut yang aman dan andal.
Sebagai negara maritim, Indonesia sangat bergantung pada sektor kelautan, terutama nelayan sebagai tulang punggung penyedia sumber daya alam laut. Hendri menyampaikan apresiasi kepada para nelayan atas peran penting mereka dalam menjaga ketahanan pangan nasional dan mendukung ekonomi maritim.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap nelayan yang melaut dapat kembali dengan selamat dan berkumpul bersama keluarga. Keselamatan pelayaran harus menjadi perhatian bersama,” tegasnya.
Dalam acara ini, Kemenhub membagikan 735 dokumen E-Pas Kecil, 540 life jacket, serta Surat Keterangan Keterampilan (SKK) dan Buku Pelaut Merah kepada ratusan nelayan dari berbagai wilayah, seperti Pati, Rembang, Jepara, Tegal, dan Karimunjawa. Langkah ini merupakan bagian dari program quick win 100 hari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Tanjung Emas, Muhammad Abduh, menjelaskan bahwa kegiatan serupa juga dilakukan di berbagai daerah untuk meningkatkan keselamatan pelayaran.
“Kami telah melaksanakan pengukuran kapal, penerbitan dokumen, dan edukasi bagi nelayan. Ini wujud nyata perhatian pemerintah terhadap keselamatan di laut,” ungkap Abduh.
Kampanye ini melibatkan 150 nelayan, tokoh masyarakat, pemimpin daerah, dan instansi terkait. Hendri mengajak semua pihak untuk menjadikan keselamatan pelayaran sebagai budaya.
“Kegiatan ini bukan sekadar seremonial, tetapi harus menjadi langkah nyata dalam kehidupan sehari-hari. Kami mengajak sektor pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk berperan aktif dalam menunjang keselamatan pelayaran,” pungkasnya.
Dengan program ini, Kemenhub berharap kecelakaan di laut dapat diminimalisasi, bahkan mencapai zero accident, guna mendukung keberlanjutan ekosistem dan kesejahteraan masyarakat pesisir.
Editor : Edwin S