Ilustrasi Pilkada Serentak 2020 | SETKAB.GO.ID

HARNAS.ID-Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengharapkan agar tim sukses ataupun pendukung dari pasangan calon (paslon) dalam Pilkada Serentak 2020 bergerak ke masyarakat sebagai agen perlawanan terhadap virus corona baru (COVID-19). Sebagai contoh,  dengan menyosialisasikan visi dan misi paslon dalam mengatasi COVID-19 dan dampak sosial ekonominya secara virtual, membagikan masker dan lain-lain.

“Bayangkan kalau itu terjadi pembagian masker secara massal, hand sanitizer secara massal, sabun secara massal, tempat- tempat cuci tangan secara massal, di mana-mana, maka persepsi publik kepada pilkada ini akan baik, dan kita bisa menemukan pemimpin yang baik juga karena mereka melakukan langkah-langkah yang baik dalam rangka penanganan COVID-19,” kata Tito saat memberikan keterangan pers usai kegiatan Analisa dan Evaluasi Pelaksanaan Kampanye Pilkada Serentak Tahun 2020 di Kantor Kemendagri, Jakarta, Jumat (2/10/2020).

Tito memaparkan, daerah yang melaksanakan Pilkada Serentak 2020 untuk melakukan rapat koordinasi (rakor), baik secara reguler maupun insidentil. Tujuannya menguji seberapa efektif kendali sosial yang dilakukan pemerintah dalam mencegah terjadinya penularan COVID-19 terutama pada masa kampanye saat ini.

“Kami ingin menguji mesin kendali sosial oleh pemerintah itu bekerja (atau) tidak, di tengah euforia masyarakat ingin berkampanye. Di mindset lama namanya kampanye itu adalah show of force, ngumpulin orang. Di pandemi ini dibalik, kerumunannya tidak boleh, sangat dibatasi dan kemudian didorong untuk kampanye-kampanye virtual,” kata Tito menjelaskan.

Tak lupa, Tito juga mengapresiasi seluruh pihak atas tertibnya pelaksanaan penetapan paslon dan pengundian nomor urut paslon pada 23-24 September 2020 lalu. Pasalnya, pada momen yang dinilai krusial tersebut tidak terjadi kerumunan massa secara masif dan signifikan. Menurut dia, hal ini menandakan bahwa “mesin” pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, berjalan optimal dalam mengendalikan Pilkada Serentak 2020 agar aman dari COVID-19.

“Mesin ini berjalan relatif baik karena tidak terlalu banyaknya pelanggaran protokol, ada tapi tidak seperti tanggal 4 dan 6 (September 2020). Nah, kemudian yang tinggal adalah konsistensi menjaga agar mesin ini tidak kendor, gasnya harus kencang terus sampai ujung nanti.”

Editor: Aria Triyudha

BalasTeruskan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini