Harnas.id, Depok – Universitas Indonesia (UI) kembali menorehkan prestasi di bidang energi terbarukan dengan dikukuhkannya Prof. Dr. Eng. Yunus Daud, Dipl.Geotherm.Tech., M.Sc. sebagai guru besar tetap dalam bidang Geotermal Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UI. Pengukuhan yang berlangsung pada Rabu (12/2) di Balai Sidang Kampus UI Depok ini dipimpin langsung oleh Rektor UI, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU.
Dalam pidato pengukuhannya yang berjudul “Peran Strategis Riset dan Inovasi Teknologi Advanced Reservoir Imaging dalam Meningkatkan Keberhasilan Pemboran Sumur Geotermal, Menurunkan Biaya Energi, dan Mendukung Swasembada Energi Hijau di Indonesia”, Prof. Yunus menegaskan pentingnya riset dan inovasi teknologi untuk mendukung eksplorasi energi geotermal yang lebih efisien dan berkelanjutan.
Geotermal: Solusi Energi Hijau untuk Ketahanan Energi Indonesia
Indonesia merupakan negara dengan potensi energi geotermal terbesar di dunia, berkat posisinya di “hot region” atau kawasan cincin api Pasifik. Energi geotermal memiliki keunggulan karena tidak bergantung pada cuaca, dapat beroperasi 24/7, serta memiliki kapasitas faktor hingga 90%, menjadikannya sumber energi yang andal untuk menggantikan bahan bakar fosil.
“Pilihan energi geotermal sangat tepat untuk Indonesia. Tidak hanya berlimpah, tetapi juga mampu menjadi sumber energi baseload yang stabil dan ramah lingkungan,” ujar Prof. Yunus.
Melalui Laboratorium Geotermal dan Geothermal Research Center (GRC) UI, Prof. Yunus bersama timnya telah lebih dari 25 tahun melakukan riset dan inovasi di bidang geotermal, khususnya dalam Advanced Reservoir Imaging. Teknologi ini menggabungkan berbagai metode, seperti Remote Sensing, Magnetotelluric, Ambient Noise Tomography (ANT), geologi, geokimia, dan computer science, untuk meningkatkan efisiensi eksplorasi geotermal.
Keberhasilan Teknologi Advanced Reservoir Imaging di Indonesia
Salah satu pencapaian terbesar dari riset ini adalah keberhasilan penerapan teknologi 3-D Advanced Reservoir Imaging dalam eksplorasi sumur geotermal di Blawan Ijen, Jawa Timur. Teknologi ini membantu menentukan target pemboran yang lebih akurat, sehingga meningkatkan peluang keberhasilan eksplorasi dan mengurangi biaya operasional.
Tak hanya itu, inovasi ini telah diterapkan di lebih dari 60 lapangan geotermal, baik di Indonesia maupun mancanegara, serta berkontribusi pada resource discovery lebih dari 4 GWe. Riset ini juga menghasilkan delapan software geotermal yang kini digunakan oleh industri untuk meningkatkan efisiensi eksplorasi geotermal.
Pendidikan Geotermal UI: Pusat Pengembangan SDM dan Riset Global
Selain riset dan inovasi, UI juga berkomitmen untuk menjadi pusat pengembangan SDM dan pendidikan di bidang geotermal. Saat ini, UI telah membuka program pendidikan geotermal di tingkat sarjana hingga pascasarjana dan berencana memperluasnya ke tingkat internasional untuk mahasiswa doktoral dan post-doctoral.
“UI memiliki potensi besar untuk menjadi pionir dalam pengembangan International Geothermal Research and Innovation Center, yang akan berkolaborasi dengan pemerintah, universitas, dan industri, baik dalam maupun luar negeri,” ungkap Prof. Yunus.
Ke depan, UI juga akan berperan dalam tiga aspek utama, yakni Government Think Tank, Research & Studies, serta Education & Capacity Building. Dengan pendekatan ini, Indonesia diharapkan dapat menjadi pusat pendidikan dan riset geotermal bagi negara-negara lain.
Dukungan Industri dan Pemerintah
Acara pengukuhan ini juga dihadiri oleh berbagai tokoh penting di industri energi, seperti:
• Gigih Udi Atmo, M.EPM., Ph.D. – Direktur Panas Bumi Ditjen EBTKE Kementerian ESDM
• Adj. Prof. Ir. Mohd. Faudzi B Mohd. Yasir – Pengurus Besar Kanan PETRONAS Malaysia
• Sayogi Sudarman, M.Sc. – Komisaris Utama PT. Sabang Geothermal Energy
• Yudistian Yunis – Direktur Utama PT. Geo Dipa Energi
• Julfi Hadi – Direktur Utama PT. Pertamina Geothermal Energy
• Novianto – Vice President Geothermal PT. Medco Power
• Dr. Surya Darma, M.B.A. – Chairperson Indonesia Center for Renewable Energy Studies (ICRES)
Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, inovasi dan riset di bidang geotermal diharapkan dapat semakin berkembang, membantu Indonesia mencapai swasembada energi hijau, serta mewujudkan target net zero emission sebelum tahun 2050.
