Harnas.id, Yogyakarta – Literasi keuangan sejak dini menjadi salah satu langkah penting dalam membangun generasi yang melek keuangan. Untuk itu, TK Taman Bahagia, Jaban, Ngaglik, Sleman, mengadakan kunjungan edukatif ke Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) HIK MCI Yogyakarta pada Senin (13/1). Sebanyak 90 siswa dengan didampingi 15 guru dan 30 orang tua murid turut berpartisipasi dalam program edukasi yang berlangsung di Kantor BPRS HIK MCI, Jalan Kaliurang Km 9, Yogyakarta.
Direktur Operasional BPRS HIK MCI, Mushoniful Agustian, menyambut hangat para peserta. Ia menekankan pentingnya program ini untuk mendukung inisiatif pemerintah dalam meningkatkan angka literasi keuangan yang masih rendah di Indonesia.
“Melalui kegiatan ini, anak-anak tidak hanya belajar tentang pentingnya menabung, tetapi juga memahami proses simpan pinjam dan melihat langsung aktivitas perbankan syariah. Ini langkah awal yang baik untuk membentuk kebiasaan finansial yang positif,” ujarnya.
Acara diawali dengan nyanyian bersama untuk mencairkan suasana. Selanjutnya, anak-anak dibagi ke dalam tiga kelompok yang bergantian melakukan aktivitas, seperti praktik setoran tabungan, tur keliling kantor, dan pengenalan perbankan syariah.
“Anak-anak diajarkan cara mengantri dengan tertib dan melakukan transaksi setoran tabungan di teller. Setiap anak menggunakan produk tabungan khusus pelajar, yaitu Simpanan Pelajar (Simpel),” kata Mushoniful.
Kepala TK Taman Bahagia, Dra. Nini Suparwanti, S.Ak., mengapresiasi kesempatan belajar langsung di lingkungan perbankan. “Kegiatan ini sangat bermanfaat. Anak-anak bisa mengenal dunia perbankan syariah dengan cara yang sederhana dan menyenangkan. Kami berharap kegiatan ini menjadi bekal mereka untuk lebih memahami pentingnya pengelolaan keuangan di masa depan,” ungkapnya.
Para orang tua siswa juga turut hadir mendampingi anak-anak mereka, memberikan dukungan penuh pada kegiatan yang bertujuan menanamkan kebiasaan positif sejak dini.
Kegiatan edukasi ini tidak hanya memberikan pengalaman menarik bagi anak-anak, tetapi juga membiasakan mereka untuk bertransaksi secara formal di lembaga perbankan. Hal ini diharapkan mempermudah mereka dalam beradaptasi dengan sistem keuangan saat dewasa.
“Kami berharap, kebiasaan menabung yang ditanamkan sejak usia dini ini dapat menjadi dasar bagi anak-anak dalam mengelola keuangan mereka di masa depan,” tambah Mushoniful.