HARNAS.ID – Terminal Multipurpose Labuan Bajo diharapkan bisa mendongkrak sektor pariwisata dan logistik di wilayah itu, khususnya di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Kabupaten Manggarai Barat. Direktur Utama Pelindo III U Saefudin Noer berharap dukungan dari semua pihak, yakni Kementerian Perhubungan, Pemerintah Provinsi NTT, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, dan BUMN lain.
“Kami berharap pembangunan terminal multipurpose segera terwujud,” katanya dalam keterangan pers, Jumat (11/9/2020).
Lokasi Terminal Multipurpose Labuan Bajo hanya 19 menit waktu tempuh dari Bandara Komodo dan dari Pelabuhan Labuan Bajo yang lama sekitar 30 menit. Pembangunan tersebut akan dikerjakan secara multiyear. Namun, untuk tahap awal ditargetkan selesai pada Desember 2020.
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo sebelumnya meninjau pembangunan Terminal Multipurpose Labuan Bajo. Kartika mengapresiasi pihak yang terlibat dalam pengembangan Labuan Bajo sekaligus memberikan arahan agar dapat menyelesaikan tepat waktu sesuai rencana dengan mengutamakan protokol kesehatan. Menurut dia, ini adalah wujud kolaborasi yang baik antara BUMN dan pemerintah, khususnya Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub.
“Saya lihat memiliki timetable sangat tepat. Labuan Bajo adalah salah satu dari 10 Bali baru. Saya hadir di sini untuk memastikan langsung proyek bagian kerja sama BUMN, Kemenhub, Pemprov NTT, dan Pemkab Manggarai Barat agar dapat selesai tepat waktu,” tutur Kartika.
Terminal Multipurpose Labuan Bajo dinilai memiliki konsep yang luar biasa dan dirancang dengan memperhatikan aspek lingkungan hidup sehingga menjadi green port. Ini diharapakan menjadi contoh pelabuhan-pelabuhan yang lain. Di sisi lain, menurut Kartika, sangat indah didukung dengan kondisi alam.
Pembangunan terminal multipurpose ini ditugaskan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub kepada Pelindo III untuk akselerasi dan kolaborasi aktif beserta para direksi BUMN terkait. Pengelolaannya, ditugaskan kepada Pelindo III.
Dermaga sepanjang 120 meter yang dibangun dapat disandari kapal berkapasitas 25 ribu DWT, memiliki kapasitas peti kemas hingga 100 ribu TEUs dan untuk curah cair hingga 1,5 juta ton/tahun.
Editor: Ridwan Maulana