Mentan Minta Kawasan Integrated Farming P4S Swen Inovasi Mandiri Bogor Dikembangkan

Foto: Istimewa

BOGOR, Harnas.id – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mendorong pengembangan pertanian terpadu (integrated farming) guna memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan nilai tambah usaha tani yang diwujudkan lewat Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Swen Inovasi Mandiri di Bogor.

“Seperti yang barusan kita tinjau, di lahan yang tidak terlalu luas, bisa dijadikan lahan pertanian yang efektif. Ada tanaman pangan, ada ayam, ada sapi, ada domba, lele, dan lainnya. Bahkan semua bisa dimanfaatkan dengan baik seperti kotoran ternak untuk pemanfaatan biogas,” kata Mentan Syahrul saat meninjau integrated farming di Ciomas, Bogor, beberapa waktu lalu.

Mentan meminta kawasan integrated farming P4S Swen Inovasi Mandiri Bogor bisa dikembangkan di daerah lain melalui peningkatan peran Program P4S pada petani dan penyuluh agar mampu menambah pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.

“Ibu Sri adalah contoh orang yang bisa memanfaatkan segala kemampuan dan ilmunya dengan ketekunan yang kuat dengan mengembangkan integrated farming di lahan seluas 1500 meter persegi dengan pengelolaan yang efektif,” ujarnya.

Terjun dan mengurus sektor pertanian, lanjutnya, tidak ada ruginya. Bahkan mampu memberikan hasil yang luar biasa saat diurus secara serius. Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian juga terus meningkatkan SDM pertanian untuk mampu beradaptasi dengan berbagai perubahan dan tantangan yang ada.

“Kita bisa lihat, di sini mulai dari in farm hingga off farm-nya ada. Dari domba, selain daging dan kotoran, bulunya pun dimanfaatkan dengan baik diproses dan diolah menjadi karpet yang mewah yang bisa dijual,” ucap dia.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan  Dedi Nursyamsi menjelaskan P4S merupakan lembaga pelatihan pertanian dan pedesaan yang didirikan, dimiliki, dan dikelola, oleh petani secara swadaya baik perorangan maupun berkelompok.

P4S diharapkan dapat berperan aktif dalam pembangunan pertanian melalui pengembangan sumber daya manusia pertanian, yaitu dalam bentuk pelatihan/permagangan bagi petani dan masyarakat di wilayahnya.

“Melalui pelatihan yang kita laksanakan, diharapkan akan muncul para generasi petani yang mampu terus menerus berkreativitas untuk peningkatan kuantitas dan kualitas produk pertanian dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dan informasi, sehingga muncul banyak pemuda tani atau petani milenial yang kreatif dan inovatif,” jelas Dedi. (PB/*)