Dedie Rachim: Pentingnya Penataan Zona Rawan Bencana dan Solusi Berkelanjutan

Harnas.id, Bogor – Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, menyoroti pentingnya penetapan dan penataan zona rawan bencana di Kota Bogor. Ia menegaskan bahwa langkah preventif harus segera diambil agar risiko bencana dapat diminimalisir, terutama di wilayah yang sudah masuk dalam kategori zona hitam.

“Penetapan zona hitam ini sudah kami lakukan sejak 3-4 tahun lalu. Namun, masih banyak masyarakat yang belum paham dan berani mengambil risiko dengan tinggal di lahan-lahan di bantaran sungai, yang jelas-jelas masuk dalam zona rawan bencana,” ujar Dedie.

Dedie menekankan bahwa solusi pencegahan harus menjadi prioritas agar potensi bencana tidak terus berulang. Ia memperkirakan dibutuhkan waktu sekitar 5 hingga 15 tahun untuk melakukan perubahan tata ruang di area-area rawan bencana secara menyeluruh.

“Tata ruang perlu diubah. Untuk wilayah yang rawan bencana, kami akan berusaha merelokasi warga ke tempat yang lebih aman, seperti ke Rusunawa yang dekat dengan area pemukiman padat,” jelasnya.

Dedie menyebut bahwa relokasi bukan hanya langkah darurat, tetapi bagian dari rencana jangka panjang untuk memastikan keselamatan masyarakat. Sebagai contoh, ia menyinggung upaya yang pernah dilakukan di kawasan Lebak Kantik, dan menekankan bahwa penataan wilayah seperti ini harus terus dipikirkan agar solusi mendasar bisa tercapai.

Untuk mencegah bencana secara efektif, Dedie mengusulkan pembangunan Rusunawa (Rumah Susun Sederhana Sewa) yang lebih layak sebagai tempat tinggal. Konsep ini diharapkan menjadi solusi bagi masyarakat yang terdampak atau tinggal di zona rawan bencana.

“Kami ingin membangun Rusunawa yang lebih proper dan layak huni bagi warga, sehingga mereka bisa tinggal dengan nyaman dan aman. Ini langkah penting agar kita tidak terus-menerus menghadapi bencana tanpa solusi yang jelas,” paparnya.

Dedie berharap perubahan tata ruang dan pembangunan Rusunawa dapat menjadi solusi berkelanjutan untuk mengurangi risiko bencana di masa depan. Ia menekankan bahwa tanpa perubahan konsep yang mendasar, wilayah rawan bencana akan terus menghadapi masalah serupa setiap tahunnya.

“Lebih baik kita melakukan perubahan dari sekarang, daripada setiap tahun harus menghadapi bencana yang sama tanpa ada solusi konkret,” tegas Dedie.

Dengan langkah-langkah preventif dan konsep relokasi yang matang, Dedie optimis Kota Bogor dapat mengurangi risiko bencana dan menciptakan lingkungan yang lebih aman dan tertata bagi seluruh warganya.(*)