Dinilai Persulit Masyarakat, ASDP Diminta Stop Tiket Online serta Biaya Tambahan

Masyarakat terlihat memegang handphone untuk membeli tiket berbasis online sambil mengantre. (Foto: Samsul L)

Harnas.id, Maluku Utara – PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Ternate, Maluku Utara, diminta untuk berhenti menerapkan pembelian tiket berbasis online karena dinilai lebih mempersulit masyarakat.

Apalagi pembayaran tiket yang dibeli di trip. ferizy.com tidak sesuai dengan pembayaran karena dikenakan biaya tambahan dengan dalih biaya admin sebesar Rp 6.000.

Keluhan itu bermula dari salah satu warga, Alan yang berani bercerita kepada media online ini soal pembelian tiket di website sebesar Rp 423.220 dengan rincian tagihan Rp 421.000 dan biaya tambahan Rp 2.220. Tetapi di loket pembayaran diminta harus membayar Rp 430.000 dengan alasan biaya admin Rp 6000.

Setelah berita ini dipublish, ratusan komentar dari warganet mengungkapkan kekesalannya atas langkah pihak ASDP memberlakukan penjualan tiket berbasis online.

Salah satunya akun atas nama @Awais Ar Hasan, mempertanyakan ketika dirinya hendak menggunakan jasa transportasi kapal ferry dari Pelabuhan Bastiong tujuan Sofifi harus membayar hingga Rp 115 ribu.

“Saya mau tanya berapa sebenarnya tiket Ferry dari Ternate-Sofifi bawa kendaraan bermotor? Soalnya dua minggu kemarin saya dengan motor darat dari Ternate ke Sofifi naik Ferry, saya diminta bayar tiket Rp 115 ribu. Itu juga urus online, lama, musti kita pake aplikasi lagi antre begitu. Saya bilang ini tiket mahal sekali masa Rp 115 ribu dengan motor darat dari Ternate ke Sofifi. Yang jaga perempuan, jadi saya sempat tanya tiket mahal, dia jawab iya, sudah begitu, harga tiket sudah naik,” keluhnya.

Sementara itu, akun atas nama @Zulkifli Abdul Kadir membandingkan harga tiket dari pelabuhan ferry Sofifi-Ternate dan Ternate-Sofifi yang dinilai jauh berbeda

“Dari Sofifi ke Ternate, doi (uang) Rp 100.000 ada kembalian. Tapi dari Ternate ke Sofifi, doi Rp 100.000 itu kurang. Harga tiket mana yang betul?” ucapnya.

Kesulitan ini juga dirasakan warga dengan pemilik akun @Dewa Wets Halmahera. Menurutnya, penjualan berbasis online hanya mempersulit warga, sebaiknya dilakukan penjualan secara manual.

“Betul sekali itu. Saya kemarin juga begitu dipersulit. Lebih baik manual, kase doi (uang) langsung ambe tiket,” katanya.

Media online ini berupaya mengubungi pihak ASDP namun belum direspons hingga berita ini ditayangkan.

Sumber : Cermat

Editor : Edwin S