Harnas.id – Menunaikan ibadah umrah adalah momen berharga bagi setiap umat Muslim. Agar pelaksanaannya sempurna dan diterima oleh Allah, jamaah harus memahami dan mematuhi larangan serta kewajiban selama berada di Tanah Suci. Berikut ini adalah panduan singkat tentang larangan dan kewajiban yang perlu diperhatikan selama menjalankan umrah.
Kewajiban Selama Menjalankan Umrah
Kewajiban atau wajib umrah adalah hal-hal yang harus dilakukan untuk menjaga kesucian dan kelancaran ibadah.
Berikut ini beberapa kewajiban utama yang harus dipenuhi selama umrah:
1. Memakai Pakaian Ihram di Miqat Sebelum memasuki area tertentu di sekitar Mekkah yang disebut miqat, jamaah wajib mengenakan pakaian ihram. Bagi laki-laki, pakaian ihram terdiri dari dua helai kain tanpa jahitan, sementara bagi perempuan adalah pakaian yang menutup aurat tanpa warna atau motif mencolok.
2. Berniat Umrah di Miqat Selain mengenakan ihram, jamaah wajib berniat umrah di miqat sebagai tanda bahwa mereka telah memasuki ibadah umrah. Niat ini menjadi pembatas untuk memulai pelaksanaan umrah.
3. Menjaga Kebersihan dan Ketaatan Selama Ihram Selama mengenakan pakaian ihram, jamaah diharuskan menjaga diri dari segala bentuk najis dan berusaha menjalankan ibadah dengan ikhlas dan sungguh-sungguh.
4. Melakukan Tawaf Tawaf adalah ritual mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali dengan arah berlawanan jarum jam. Setiap putaran harus dilakukan dengan khusyuk, sambil memanjatkan doa.
5. Melakukan Sa’i Setelah tawaf, jamaah diwajibkan melakukan sa’i, yaitu berjalan antara Bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Sa’i merupakan bagian dari mengikuti jejak perjuangan Hajar, ibu Nabi Ismail, yang mencari air di padang pasir.
6. Tahallul Tahallul adalah proses menggunting atau mencukur sebagian rambut sebagai tanda telah keluar dari ihram dan mengakhiri ibadah umrah. Bagi laki-laki dianjurkan untuk mencukur habis rambut, sedangkan perempuan cukup memotong sebagian kecil rambut.
Larangan Selama Menjalankan Umrah
Selama dalam keadaan ihram, terdapat sejumlah larangan yang harus dipatuhi jamaah. Pelanggaran terhadap larangan ini dapat menyebabkan ibadah tidak sah atau mengurangi pahala yang didapatkan.
Berikut ini adalah beberapa larangan utama selama umrah:
1. Memakai Pakaian Berjahit bagi Laki-Laki Laki-laki dilarang mengenakan pakaian yang memiliki jahitan, seperti kaus atau celana, selama ihram. Jamaah laki-laki hanya diperkenankan memakai dua helai kain ihram.
2. Menggunakan Wangi-wangian Menggunakan parfum atau wewangian, baik pada tubuh, pakaian, maupun area sekitarnya, dilarang selama ihram. Hal ini untuk menjaga kesederhanaan dan kesucian selama ibadah.
3. Memotong atau Mencabut Rambut dan Kuku Selama ihram, jamaah dilarang memotong atau mencabut rambut, bulu, maupun kuku. Larangan ini untuk menjaga keutuhan tubuh selama dalam keadaan suci.
4. Melakukan Hubungan Suami Istri Selama ihram, berhubungan badan dengan pasangan termasuk larangan besar yang dapat membatalkan umrah.
5. Berburu atau Menyakiti Hewan Jamaah dilarang membunuh atau menyakiti hewan selama berada dalam keadaan ihram, kecuali untuk hewan yang dianggap membahayakan.
6. Mengeluarkan Kata-kata Kotor atau Berdebat Mengendalikan emosi dan menjaga ucapan adalah kewajiban selama umrah. Mengeluarkan kata-kata kasar, berdebat, atau bertengkar bisa mengurangi pahala dan merusak kesucian ibadah.
Tips untuk Menjaga Kesucian Ibadah Umrah
Agar umrah dapat terlaksana dengan baik, jamaah sebaiknya:
* Memperbanyak Dzikir dan Doa Selama menjalankan ibadah, perbanyaklah dzikir dan berdoa agar mendapatkan berkah serta kekuatan dari Allah.
* Menjaga Niat dan Keikhlasan Meluruskan niat dengan ikhlas adalah salah satu cara menjaga kesucian umrah. Hindari hal-hal yang dapat merusak niat ibadah.
* Menghindari Perbuatan yang Tidak Perlu Berusahalah untuk fokus pada ibadah dan hindari hal-hal yang bisa mengganggu kekhusyukan, seperti terlalu sering bermain gadget atau hal-hal duniawi lainnya.
Dengan mematuhi kewajiban dan menjauhi larangan selama umrah, jamaah akan merasakan pengalaman spiritual yang lebih bermakna dan memperkuat ketakwaan. Semoga Allah menerima setiap ibadah yang dilakukan dengan sepenuh hati di Tanah Suci.
Editor : IJS