
Harnas.id, BOGOR – Kesehatan merupakan aspek penting dalam kehidupan, dan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor kini mengambil langkah maju dengan meluncurkan program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG). Program ini diinisiasi oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) sebagai bentuk pelayanan kesehatan komprehensif bagi masyarakat yang berulang tahun.
Tidak hanya pemeriksaan rutin, PKG juga diharapkan menjadi model deteksi dini serta promosi kesehatan berkelanjutan. Salah satu keunggulan program ini adalah cakupan usia yang luas, mulai dari bayi baru lahir (0 bulan), balita dan anak prasekolah (1-6 tahun), dewasa (18-59 tahun), hingga lansia (>60 tahun). Dengan cakupan ini, program PKG memungkinkan deteksi dini penyakit dan memberikan edukasi kesehatan bagi masyarakat di berbagai tahapan kehidupan.
Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Hanafi, menyatakan bahwa program ini merupakan respons terhadap kebijakan pemerintah pusat dalam meningkatkan layanan kesehatan.
“Sasarannya mencakup semua kelompok usia, dari bayi hingga lansia. Selain itu, program ini juga menyasar sekolah serta pemeriksaan khusus bagi ibu hamil dan kelompok rentan lainnya,” ujarnya saat meninjau pelaksanaan PKG di Puskesmas Bogor Selatan, Senin (10/2/2025).
Menurutnya, PKG tidak hanya fokus pada pemeriksaan fisik, tetapi juga bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat. Warga didorong untuk menerapkan pola hidup sehat secara konsisten guna mencegah penyakit di masa mendatang.
Tahapan pemeriksaan telah dirancang secara sistematis. Peserta awalnya menjalani skrining di puskesmas. Jika ditemukan indikasi penyakit yang memerlukan penanganan lebih lanjut, pasien akan dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi.
Namun, tingginya antusiasme masyarakat menjadi tantangan tersendiri dalam implementasi program ini. Hanafi mengungkapkan bahwa setiap puskesmas awalnya ditargetkan melayani 30 pasien per hari. Namun, jumlah peserta yang datang sering kali melebihi target.
“Kita tidak bisa menolak pasien yang datang. Semua warga yang ingin memeriksakan kesehatan akan tetap dilayani hingga selesai,” tambahnya.
Dalam pelaksanaannya, program PKG didukung oleh teknologi medis yang cukup canggih. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno, menjelaskan bahwa 25 puskesmas di Kota Bogor telah siap menjalankan PKG dengan berbagai fasilitas pemeriksaan, termasuk pemeriksaan fisik, laboratorium, elektrokardiogram (EKG), serta deteksi penyakit serius seperti kanker serviks, payudara, usus, dan paru-paru.
Pemeriksaan kesehatan jiwa serta fungsi indera (gigi, mata, dan telinga) juga termasuk dalam cakupan layanan ini. Pendaftaran program ini telah mengadopsi sistem digital melalui aplikasi Satu Sehat atau chatbot Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Bagi masyarakat yang tidak memiliki akses ke perangkat digital atau identitas resmi, petugas puskesmas dapat membantu pendaftaran melalui aplikasi ASIK.
“Setelah mengunduh aplikasi, peserta bisa memilih tanggal pemeriksaan dan lokasi. Setelah mendaftar, mereka akan menerima tiket notifikasi dari Kemenkes dan cukup datang ke fasilitas kesehatan yang telah dipilih,” jelas Retno.
Editor: IJS