Harnas.id, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membawa motor gede (moge) jenis Royal Enfield milik mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ke Jakarta, Kamis (24/4/2025). Kendaraan tersebut kini diamankan di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasan) milik KPK yang berlokasi di Cawang, Jakarta Timur.
Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto, dalam keterangan resminya.
“Motor gede milik RK telah tiba dan disimpan di Rupbasan Cawang,” kata Tessa.
Penyitaan kendaraan klasik bergaya retro itu berkaitan dengan penyidikan dugaan korupsi pengadaan iklan oleh Bank BJB yang menelan anggaran ratusan miliar rupiah pada periode 2021 hingga 2023.
Menurut KPK, Ridwan Kamil tidak termasuk dalam lima nama yang telah ditetapkan sebagai tersangka. Namun, rumahnya telah digeledah dan sejumlah dokumen disita oleh penyidik.
“Besok kami memberikan kesempatan kepada rekan media untuk mengambil gambar moge tersebut,” tambah Tessa.
Kerugian Negara Capai Rp222 Miliar
KPK sebelumnya mengumumkan bahwa negara merugi hingga Rp222 miliar akibat penyimpangan dalam proyek pengadaan iklan di PT Bank Jabar Banten (BJB). Dana senilai Rp409 miliar digelontorkan untuk kerja sama iklan dengan enam agensi periklanan, namun penunjukannya tidak melalui prosedur pengadaan yang sah.
Kelima tersangka dalam perkara ini adalah:
-
Yuddy Renaldi (mantan Dirut BJB),
-
Widi Hartono (eks Divisi Corsec BJB),
-
Antedja Muliatana (pengendali agensi PT AM dan PT CKM),
-
Ikin Asikin Dulmanan (pengendali PT CKMB dan PT CKSB),
-
Suhendrik (pengendali agensi BSCA dan WSBE).
Agensi-agensi tersebut diduga menerima kucuran dana jumbo tanpa mekanisme lelang yang sah. Di antaranya PT CKSB mendapat Rp105 miliar dan PT AM sebesar Rp99 miliar. Temuan ini menjadi salah satu penyebab terkuaknya kasus tersebut.
KPK juga melakukan penggeledahan di kantor pusat Bank BJB di Bandung serta beberapa lokasi lain yang terkait, termasuk kediaman pribadi Ridwan Kamil.
Sorotan Publik pada Barang Bukti
Keberadaan Royal Enfield milik Ridwan Kamil dalam kasus ini menjadi sorotan karena status kendaraan tersebut kini berada di bawah pengawasan penyidik. Meskipun belum ada keterangan resmi mengenai keterkaitannya secara langsung, penyitaan tersebut menandakan langkah KPK yang semakin progresif dalam mengungkap aliran dana yang diduga berkaitan dengan tindak pidana korupsi.
Editor: IJS