JAKARTA, Harnas.id – Pemerintah Kota Jakarta Barat pada 2023 fokus menangani banjir di tiga lokasi, yakni kawasan Green Garden (Kebon Jeruk), Duri Kosambi-Semanan serta Tegal Alur (Kalideres) dengan membangun penahan air dan waduk.
Tiga wilayah itu menjadi fokus pertama lantaran dilintasi aliran kali besar dan kerap banjir air laut (rob).
“Tahun ini kita fokus di tiga wilayah itu. Pengerjaan penuh akan dilakukan tahun ini,” kata Wali Kota Jakarta Barat Yani Wahyu Purwoko saat ditemui di Jakarta, Kamis.
Untuk di kawasan Green Garden, pihaknya akan membangun folder atau penahan air di bantaran kali untuk menahan luapan air.
Menurut dia, banjir karena rob kerap terjadi ketika air yang ada di Kali Pesanggrahan, Angke hingga Mookevart meluap. Dengan adanya folder ini, luapan air bisa tertahan sehingga tidak sampai menggenangi permukiman warga yang ada di sekitarnya.
Selanjutnya, pihaknya juga akan membangun waduk seluas 3,2 hektare di kawasan Duri Kosambi, lebih tepatnya Jalan Aseni. Waduk tersebut dibangun sebagai tempat penampungan luapan air Kali Semanan yang juga dialiri oleh Kali Cisadane.
Tidak hanya itu, sepanjang Kali Mookevart di kawasan tersebut juga akan dibangun tanggul penahan air. “Harapannya kalau air dari Cisadane meluap masuk ke Mookervart, masuk ke Kali Semanan tidak akan meluap karena sudah ditanggul,” kata Yani.
Terakhir di kawasan Tegal Alur, Kalideres. Pihaknya menggunakan metode yang sama dengan penanganan banjir di Green Garden, yakni membangun folder di Kali Kamal Muara.
Penahan dibangun guna menahan luapan air di Kali Kamal Muara yang masuk melalui aliran Cisadane, Tanggerang Selatan, Provinsi Banten.
Dengan folder tersebut, air yang meluap tidak akan sampai menggenangi permukiman warga di sekitar kawasan Tegal Alur.
Yani memastikan pengerjaan di tiga wilayah tersebut bisa berjalan tahun ini. Walau demikian, dia tidak menyebutkan secara rinci anggaran yang dikeluarkan pemerintah untuk pembangunan proyek tersebut. (PB/*)