BOGOR, Harnas.id – 73 ribu jiwa warga Kabupaten Bogor tercatat masuk dalam kategori miskin ekstrem. Data tersebut dikeluarkan oleh pemerintah pusat.
Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan membantah bahwa data yang dikeluarkan pemerintah pusat adalah keliru, bahkan, Iwan menyebut kesulitan ketika daerah meminta data itu.
“Bogor itu datanya ada 1, 21 persen dari miskin ekstrem, kurang lebih 73 ribu lah data yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat, tetapi ketika kita minta datanya sangat susah,” kata Iwan di Cibinong, Selasa (4/10/2022).
Jika memang ada sekitar 73 ribu warga miskin ekstrem di wilayah Kabupaten Bogor, Iwan meminta agar data itu sesuai dengan nama dan alamat sehingga data tersebut real atau nyata.
“Kalau didata kita yang miskin biasa ada 45 ribu, bukan miskin ekstrem loh, kenapa data dari pusat ada ada 73 miskin ekstrem, harusnya By name by address,” tegas Iwan.
Dengan demikian, politisi partai Gerindra itu akan menunggu selama dua minggu kedepan agar pemerintah pusat memberikan data yang real terkait dengan data yang dikeluarkan.
“Kita akan klarifikasi, saya akan menunggu dua minggu kedepan, yang mana warga miskin ekstrem di daerah mana saja itu harus jelas,”tuturnya.
Kata Iwan, untuk kategori miskin ekstrem adalah masyarakat yang memiliki penghasilan yang minim atau rendah sehingga baru bisa dikatakan miskin ekstrem.
“Kategori miskin ekstrem pendapat hanya 29 ribu per hari, itu kan miskin esktrem inilah kita cari, yang bicara itu dinas kementerian saya siap untuk mengatasi,” tutupnya.
(B. Supriyadi)