JAKARTA, Harnas.id – Sejumlah potensi ancaman kejahatan terhadap pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur dipetakan TNI.
Potensi ancaman kejahatan itu penyelundupan narkoba , radikalisme, dan terorisme.
“Untuk diketahui, baru saja Batalyon Infanteri 621 di perbatasan Kaltara (Kalimantan Utara) itu menangkap 24 kilogram sabu-sabu. Bisa kita bayangkan apabila sabu-sabu sejumlah itu masuk ke IKN, berapa anak muda kita yang rusak?” kata Ivan dalam webinar bertajuk IKN dan Mitigasi Radikalisme-Terorisme yang digelar Sekolah Kajian Strategik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia secara daring, dikutip Kamis (23/3/2023).
Kepala Kelompok Staf Ahli (Kapok Sahli) Panglima Kodam VI/Mulawarman Brigjen Ivancius Siagian menjelaskan bahwa di perbatasan Kalimantan Utara baru saja mengamankan 24 kilogram sabu-sabu.
Dia menuturkan, Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara masuk lima besar wilayah rawan aksi radikalisme dengan jaringan Filipina.
“Kaltim ini masuk dalam kelompok terorisme dengan jaringan Filipina bagian selatan dan Poso, kemudian kemajemukan masyarakat dimanfaatkan untuk deception bagi kelompok-kelompok terorisme ini,” jelasnya.
Di Kalsel, lanjut dia, skala masyarakat yang terpapar paham radikalisme berada di angka 55,5 poin dari rentang 0-100.
Namun, dia mengatakan bahwa Kodam VI/Mulawarman memiliki strategi untuk menghadapi ancaman radikalisme.
Untuk potensi ancaman radikalisme, kami Kodam Mulawarman memiliki strategi untuk menghadapi kemungkinan berkembangnya ancaman radikalisme ini. Kodam menggelar kekuatan di semua provinsi,” pungkasnya.(PB/*)