Banjir dan Longsor di Sukabumi: Lima Orang Meninggal, Empat Masih Hilang

Alat berat masih berupaya membuka jalan provinsi di lengkong sukabumi yang tertutup longsor (Sumber: dok p2bk)
Alat berat masih berupaya membuka jalan provinsi di lengkong sukabumi yang tertutup longsor (Sumber: dok p2bk)

Harnas.id, SUKABUMI – Cuaca ekstrem yang ditandai dengan hujan berintensitas tinggi menyebabkan bencana hidrometeorologi berupa banjir dan tanah longsor di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Kamis (6/3). Musibah ini mengakibatkan lima warga meninggal dunia dan empat lainnya masih dalam pencarian oleh tim SAR.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, mengungkapkan bahwa berdasarkan data yang diperbarui hingga Minggu (9/3), bencana ini berdampak pada 12 desa di 9 kecamatan akibat banjir, serta 30 desa di 22 kecamatan akibat tanah longsor.

“Dilaporkan, lima warga meninggal dunia dan empat lainnya masih dalam pencarian. Selain itu, total 1.424 kepala keluarga (KK) atau sekitar 4.500 warga terdampak, dengan 83 KK atau 246 warga di antaranya mengungsi. Enam warga juga mengalami luka-luka akibat bencana ini,” ujar Abdul dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (9/3).

BNPB merinci bahwa lima korban meninggal dunia yang telah ditemukan adalah Eneng Sabiti (40), Siti Nurul Awlia (8), Nendi Saputra (7), Ooy (69), dan Yayar (70). Sementara itu, empat korban yang masih dalam pencarian adalah Drajat (60), Siti Maryam (35), Ahyar Fauzi (9), dan Mondi (9).

Bencana ini juga menyebabkan kerusakan material yang cukup besar. Data sementara mencatat 150 unit rumah mengalami kerusakan ringan, 110 unit rusak sedang, dan 95 unit mengalami kerusakan berat. Selain itu, tiga jembatan mengalami kerusakan sedang, tiga jembatan lainnya rusak berat, serta satu fasilitas kesehatan terdampak. Sebanyak 27 titik jalan dan 16 jembatan lainnya juga turut terdampak.

Sebagai langkah percepatan penanganan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) telah menurunkan alat berat ke lokasi terdampak. Sementara itu, kebutuhan mendesak bagi para pengungsi meliputi makanan siap saji, air mineral, selimut, matras, alat kebersihan, dan paket kebersihan diri (hygiene kit).

Saat ini, banjir di wilayah terdampak telah surut total. Namun, dampak tanah longsor masih menjadi perhatian. Berdasarkan hasil rapat koordinasi lintas sektor, Pemerintah Kabupaten Sukabumi menetapkan tiga kecamatan dalam status tanggap darurat, yaitu Kecamatan Pelabuhan Ratu, Kecamatan Simpenan, dan Kecamatan Lengkong.

Sebagai bagian dari upaya penanganan, Pemerintah Kabupaten Sukabumi telah mengaktifkan tiga posko darurat. Posko utama berlokasi di Pendopo Kabupaten Sukabumi, sementara pos lapangan berada di Pelabuhan Ratu, dan pos logistik terletak di kantor BPBD Kabupaten Sukabumi.

Penanganan bencana ini dilakukan secara terpadu oleh BPBD Kabupaten Sukabumi, Pemkab Sukabumi, Basarnas, TNI, Polri, serta berbagai pihak terkait. BNPB juga terus melakukan pendampingan guna mempercepat penanganan dampak banjir dan tanah longsor di wilayah tersebut.

“Kami terus berupaya memastikan bantuan tersalurkan dengan baik dan pencarian korban yang hilang dapat segera membuahkan hasil,” tutup Abdul.

Editor: IJS