Cegah Narasi Bermuatan Kebencian di Medsos!  

Foto: Istimewa

JAKARTA, Harnas.id Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Boy Rafli Amar mengajak masyarakat Indonesia, khususnya Organisasi Masyarakat (Ormas) Islam, diajak untuk menanggulagi dan mencegah narasi bermuatan kebencian yang semakin marak di Media Sosial (Medsos) belakangan ini.

“Seluruh keluarga besar (ormas Islam) itu harus menyelamatkan narasi-narasi yang hari ini penuh dengan kebencian khususnya pada sosial media” kata Boy Rafli, dalam keterangan resmi dikutip dari InfoPublik, Minggu (26/3/2023).

Menurut Kepala BNPT, medsos kini sudah menjadi bagian dari ruang publik yang banyak diakses oleh anak-anak muda Indonesia. Oleh karenanya, seluruh pihak harus bersinergi menyelamatkan generasi muda dari pengaruh medsos yang semakin menjauhkan dari nilai kebangsaan dan keislaman yang Rahmatan lil Alamin.

“Anak-anak yang perlu  kita selamatkan agar tidak menjadi generasi yang terpenetrasi dengan nilai-nilai yang jauh dari nilai-nilai keindonesiaan dan keislaman yang Rahmatan lil Alamin,”ujar Boy Rafli.

Kepala BNPT juga mendorong organisasi masyarakat Islam untuk selalu berperan aktif dalam kegiatan kebangsaan untuk memperat persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia.

Misalnya dengan menghadirkan dan mengedepankan narasi persatuan di tengah perbedaan dan mengokohkan NKRI di tengah pluralitas kehidupan, serta membaca ulang sejarah pahlawan dan syuhada bersama dalam mewujudkan cita cita bangsa.

“Narasi narasi kebangsaan itulah yang diperlukan hari ini oleh kita semua. Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) menjadi mitra BNPT selama ini, tentunya seluruh ormas Islam dengan BNPT kami selama ini terbantukan dengan sosialisasi kebangsaan kepada masyarakat kita,” jelas kepala BNPT.

Dalam kesempatan tersebutm Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD, mengatakan sebenarnya budaya Islam di Indonesia sudah tumbuh damai, namun ada paham-paham dari luar yang mencoba mengganggu dan cenderung memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.

Untuk itu, Mahfud mengajak seluruh organisasi masyarakat berbasis Islam untuk terus menyampaikan nilai-nilai Islam yang penuh kasih sayang dan mempersatukan. “Di Indonesia, Islam yang sejuk dan damai. Islam juga berkembang berdasarkan budaya-budaya Islam Asia Tenggara, mari bersama-sama (Ormas Islam) untuk perkuat ikatan kebangsaan ini,” kata  Menkopolhukam.

Ketua Umum LPOI Said, Said Aqil Siroj, berpesan agar seluruh umat, para tokoh dan pemimpin agama serta organisasi-organisasi Islam Indonesia harus menjadi pelopor sekaligus penggerak majunya NKRI kearah yang lebih baik.

“Seluruh kekuatan umat para tokoh dan pemimpin agama serta organisasi-organisasi islam Indonesia harus segera bergerak untuk menjadi garda depan perubahan dan perbaikan negeri ini. Ormas islam harus menjadi leader. Bergerak untuk satu visi Indonesia yang Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur,” tutur Said Aqil.

Acara itu turut dihadiri sejumlah perwakilan dari LPOI dan Non-LPOI, seperti Nahdlatul Ulama, Persatuan Islam, Al-Irsyad, Al-Islmiyah, Arrobithoh Al-Alawiyah, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia, Mathlaul Anwar, Attihadiyah, Azikra, Al-Wasliyah, IKADI, Syariakat Islam Indonesia, Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) dan Dewan Da’wah Islamiyah, ICMI dan DMI. (PB/*)