BANDUNG, Harnas.id – Gubernur Jabar Ridwan Kamil membocorkan kiat nilai investasi di Tata Pasundan yang cukup tinggi kendati pandemi Covid-19 sempat melanda selama dua tahun berturut-turut. Menurutnya, hal itu tak lepas dari rendahnya angka kriminalitas.
“Tingkat kejahatan di Jawa Barat terhadap 50 juta penduduk, hanya 7 ribuan (kasus kejahatan). Provinsi lain penduduk hanya 10 juta, penduduknya 16 juta, kejahatannya 30 ribu, kita yang 50 juta jiwa ini dijaga rasa aman dan nyaman,” kata Ridwan Kamil Saat memberikan sambutan dalam peresmian Gedung Rawat Inap Rumah Sakit Bhayangkara Indramayu, Gedung Dit Samapta, dan Gedung Dit Tahti Polda Jabar, di Mapolda Jabar, Selasa (28/2/2023).
Menurut, rendahya angka kriminalitas itu berpengaruh terhadap investasi di Jawa Barat. “Ada (kejahatan-red), kita bentengi dengan agama dan moral, kejahatan selalu ada tapi jumlahnya ditekan,” ujarnya.
Kendati begitu, ia tak memungkiri jika Pumutusan Hubungan Kerja (PHK) masih terjadi di Jawa Barat, tapi itu tertutup dengan adanya lapangan kerja yang tersedia.
“Investor paling betah di Jawa Barat, 5 tahun berturut-turut investasi tertinggi di Republik ini di Jawa Barat, pecah rekor tahun lalu Rp 175 triliun, Rp 1 triliun sama dengan 1.000 lapangan pekerjaan. Memang ada PHK karena ekonomi global sedang resesi, tapi dikonpensasi dengan banyaknya lowongan pekerjaan,” ungkapnya. (PB/*)