Kunjungi Rumah Arya Saputra Korban Pembacokan, Plt Bupati Janji Wujudkan Cita-cita Almarhum

BOGOR, Harnas.id – Takziah ke kediaman korban pembacokan, Plt. Bupati Bogor, Iwan Setiawan berjanji akan mewujudkan cita cita almarhum Arya Saputra

Iwan mengatakan, akan mewujudkan cita-cita Arya Saputra pelajar SMK Bina Warga tersebut yang memiliki keinginan untuk merenovasi rumahnya.

“Keinginan yang sangat sederhana. Kita ingin mengubah rumahnya dan kami yang akan memperbaiki rumah tersebut sampai layak supaya cita-cita almarhum kita lanjutkan,” jelas Iwan Setiawan seusai melakukan Takziah di Desa Cijujung, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Senin (13/3/23).

Ia mengatakan, akan segera melakukan koordinasi dengan Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) agar dapat mewujudkan keinginan korban.

“Barusan saya sudah janji. Mungkin tidak akan lama,” terangnya

Disamping itu, dirinya sangat prihatin atas musibah yang menimpa Arya Saputra. Menurutnya, kejadian seperti ini harus segera diantisipasi dengan mendeteksi permasalahannya secara dini.

“Kita sangat prihatin, warga kita meninggalnya dengan cara yang dilematis dan dramatis. Ini sangat disesalkan, maraknya tawuran ini juga harus ada langkah antisipatif,” jelasnya

Bahkan ia meminta, agar sekolah harus mendamaikan berbagai pihak yang kerap terjadi perselisihan. Hal tersebut adalah langkah yang harus dijalankan selain membentuk satgas pelajar.

“Kami tidak mau kalau warga kami dengan sekolah yang dengan tanda kutip hanya berbentuk satgas tapi bentuk seriusnya adalah mendamaikan sekolah-sekolah yang sudah turun temurun dari tahun ke tahun musuh bebuyutan itu dibiarkan. Makanya, satu harus didamaikan dan yang kedua harus dibuat pakta integritas,” jelasnya.

Bahkan, kata dia, apabila sekolah tidak mengindahkan hal tersebut, pihaknya tak segan untuk menutup sekolah tersebut. Sebab, hal ini demi keselamatan nyawa anak didik.

“Kalau dibiarkan sekolah itu, kami akan usulkan untuk ditutup. Supaya semua juga paham bahwa tidak mengedepankan ego sekolah dan ego murid. Paling utama adalah menyelamatkan jiwa dan nyawa siswa kita,” tutup Iwan. (Dimas)