JAKARTA, Harnas.id – Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono melarang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat menyangkut kebencanaan untuk bekerja dari rumah (work from home/WFH) meski kondisi cuaca akhir-akhir ini sedang buruk.
“ASN untuk pelayanan langsung tidak bisa (wfh) tapi yang tidak langsung masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) nanti kita pikirkan itu (WFH),” kata Heru di Balai Kota.
Sejauh ini, lanjut dia, kondisi cuaca di Jakarta masih landai sehingga ASN tetap bekerja di kantor seperti biasa.
Sedangkan untuk perusahaan swasta, kata dia, diserahkan kepada masing-masing pelaku usaha.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, kata dia, memberikan imbauan WFH bagi pekerja di perusahaan untuk mengantisipasi cuaca ekstrem.
“Itu parsial kami imbau, kalau tadi ada bencana puting beliung bisa melalui PPID menjelaskan mengkondisikan masing-masing karyawan swasta untuk bisa WFH,” katanya.
Heru menambahkan kebijakan WFH itu diambil untuk menghindari potensi kerugian yang dapat ditimbulkan saat bencana terjadi.
“Hal itu untuk menghindari kemacetan, bencana, pemborosan, dan lain-lain,” Heru.
Sebelumnya, peneliti klimatologi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dr Erma Yulihastin melalui twitter pribadinya @EYulihastin menyebutkan akan ada fenomena hujan ekstrem disertai badai, berdasarkan data sistem peringatan dini bencana berbasis satelit, Sadewa.
“Siapapun anda yang tinggal di Jabodetabek dan khususnya Tangerang atau Banten, mohon bersiap dengan hujan ekstrem dan badai dahsyat pada 28 Desember 2022,” ucapnya di twitter.
Ia menuliskan badai dari laut akan berpindah ke darat melalui dua jalur yakni dari barat melalui angin baratan yang membawa hujan badai dari laut dan dari utara melalui angin permukaan yang kuat.
Dari sistem peringatan dini itu ia mengkaji bahwa wilayah Banten dan Jakarta serta Bekasi akan menjadi lokasi sentral badai tersebut yang diperkirakan mulai sejak siang hingga malam hari pada 28 Desember 2022.
“Konvergensi di darat juga akan terjadi secara masif sehingga hujan persisten pada 28 Desember 2022 akan terjadi meluas, menjangkau wilayah lain di Jawa bagian barat,” cuitnya. (PB/*)