Kapolda NTB Irjen Mohammad Iqbal memantau sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) | IST

HARNAS.ID – Ajang balap motor World Superbike Championship (WSBK) 2021 tengah bergulir di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Keamanan para pembalap dan official crew tentu menjadi perhatian khusus aparat gabungan TNI dan Polri selama kompetisi berlangsung.

Strategi bentuk pengamanan pun dilakukan secara profesional serta humanis demi keamanan dan kenyamanan para pembalap dan rombongan. Termasuk kepada penonton yang hadir di sirkuit.

“Jadi ada perbedaan dengan event-event lain. Bahwa para pebalap dan officialnya tidak berkenan jika dikawal melekat sedemikian rupa seperti tamu-tamu kenegaraan di event resmi pada umumnya,” jelas Kabid Humas Polda NTB Kombes Artanto dalam keterangan tertulis, Sabtu (20/11/2021).

Artanto menuturkan meski enggan dikawal ketat, namun Polda NTB tetap mensiagakan tim-timnya manakala sewaktu-waktu diminta memberikan pengawalan melekat pada para pebalap dan official crew-nya.

Tim-tim ini, lanjut Artanto, sudah dipersiapkan jauh hari baik dari keterampilan menghadapi situasi ancaman, pemahaman standar operasional prosedur (SOP) pengawalan melekat tamu negara hingga kemampuan berbahasa.

“Tentu dalam setiap event besar, baik itu skala nasional maupun internasional, kami melakukan persiapan sudah dari berbulan-bulan bahkan tahun lalu ya. Baik itu dari konsep pengamanan yang terus dikembangkan formulasinya, dari kesiapan personel dengan berbagai keterampilan sampai ke kemampuan berbahasanya, dan keamanan di Lombok sendiri khususnya Lombok Tengah,” jelas Artanto.

“Kami tetap siapkan, meskipun ternyata budayanya kan berbeda, dalam arti mereka mungkin ingin lebih privat. Tapi kalau sewaktu-waktu, detik ini juga diminta kirim tim untuk pengawalan ketat, kami sudah siap,” sambung Artanto.

Sebagai ganti dari pengawalan ketat, lanjut dia, TNI-Polri meningkatkan pengamanan tertutup di lokasi-lokasi yang ditempati dan didatangi para pebalap. Artanto mengatakan fungsi intelijen, reserse, patroli hingga kegiatan sterilisasi.

“Kami menghargai keputusan masing-masing rombongan. Namun tidak mengurangi upaya kami menjamin keselamatan mereka selama berada di NTB, khususnya Lombok ya. Kami giatkan, tingkatkan di sisi pengamanan tertutupnya. Jadi di hotel-hotel, di sirkuit, bandara, tempat-tempat yang didatangi. Kami monitor pergerakan mereka,” ungkap Artanto.

Polda NTB Dirikan Ratusan Pos Pengamanan

Dia lalu menyampaikan ada 26 pos pantau keamanan khusus di wilayah Lombok Tengah. Arttanto menyebutkan jumlah pos pantau yang didirikan polisi ratusan bila digabung dengan wilayah jajaran Polda NTB lainnya.

“Seperti Bapak Kapolda (Irjen Mohammad Iqbal) sampaikan sebelumnya untuk pengamanan ada sekitar 3.000 personel, kemudian Pos Pantau Rinjani 2021 ada 26 di Loteng sendiri. Dibagi menjadi 3 bagian: pertama di pintu masuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, 10 pos pintu dalam kawasan KEK, serta 6 Pos di bukit-bukit sekitar sirkuit,” terang Artanto.

“Pos utama di Sirkuit, yaitu pos command center atau MCC, kemudian pos di Sunggung, berikutnya di Bundaran Mong. Selanjutnya pos di Bundaran Bandara dan ada juga di Bukit Menangis,” imbuh dia.

Terakhir, dia menjelaskan fungsi pos pantau yakni mengatur arus lalu lintas jika terjadi kemacetan seperti rekayasa buka tutup jalan; fungsi kendali bilamana terjadi permasalahan; kemudian ploting lokasi tertentu seperti patroli tanggap cepat serta penegakan disiplin protokol kesehatan,” pungkas Artanto.

Editor: Ridwan Maulana

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini