Bangunan Ilegal di Badan Sungai Ciliwung Ancam Lingkungan dan Langgar Hukum

Harnas.id,DEPOK-Terungkap adanya pelanggaran serius terhadap tata ruang dan konservasi lingkungan di kawasan Sungai Ciliwung. Bangunan fisik seluas 1.717 meter persegi ditemukan berdiri di atas badan air Sungai Ciliwung, tepatnya di Jalan Sadar Kelapa Dua, RT 08/RW 10, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, pada titik koordinat 6°21’41″S 106°50’23″E.

Pelanggaran ini mengindikasikan adanya alih fungsi kawasan konservasi yang seharusnya dilindungi sesuai dengan rencana tata ruang wilayah dan peraturan perundang-undangan. Area yang seharusnya berfungsi sebagai badan air dan sempadan Sungai Ciliwung kini telah berubah menjadi pemukiman dan area betonisasi.

Dampak Lingkungan Serius

Ketua Indonesia Environmental Task Force, Ahmad Safrudin menyatakan bahwa pelanggaran ini membawa berbagai dampak negatif, di antaranya pelambatan arus air Sungai Ciliwung, terutama saat hujan atau pasang naik, gangguan terhadap kehidupan flora dan fauna air, meningkatkan risiko longsor di daerah sempadan, hilangnya kawasan resapan air yang penting untuk pencegahan banjir, peningkatan ancaman banjir di wilayah hilir akibat penyempitan aliran dan kenaikan temperatur mikroklimat setempat akibat hilangnya vegetasi, ketidakseimbangan ekosistem yang mengancam keanekaragaman hayati DAS Ciliwung.

Sebagai catatan, dari 33 spesies ikan yang sebelumnya hidup di Sungai Ciliwung, kini hanya sekitar 20 jenis yang masih bertahan. Beberapa jenis seperti ikan gobi, arelot, soro, berot, dan belida telah punah dari sungai ini. Begitu pula dengan flora khas DAS seperti bambu apus, jamblang, an picung yang kian menghilang.

Pelanggaran hukum pembangunan ilegal ini melanggar berbagai regulasi, termasuk UU No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Eosistemnya.

Seruan Pengembalian Fungsi Kawasan

Ahmad Safrudin menegaskan bahwa kawasan tersebut harus dikembalikan ke fungsinya semula sebagai kawasan konservasi perairan demi menjaga keberlangsungan fungsi ekologis Sungai Ciliwung dan menghindari risiko bencana lingkungan yang lebih besar di masa depan.