HARNAS.ID – Proyek pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat, ditargetkan turut mendongkrak kondisi perekonomian masyarakat setempat. Target ini dinilai sejalan dengan langkah pemerintah memberikan pelatihan dan kegiatan sosial kepada nelayan sekitar Pelabuhan Patimban
“Dapat melatih yang terdampak pembangunan,” ujar Aviliani dalam dialog publik virtual bertajuk Pelabuhan Patimban dan Geliat Ekonomi Nasional, Jumat (20/11/2020).
Menurut dia, pemerintah tetap memikirkan orang yang terkena dampak pembangunan Pelabuhan Patimban agar hidupnya menjadi lebih baik.
Ekonom senior ini menambahkan, kegiatan sosial yang dilakukan pemerintah di Patimban bisa menjadi acuan bagi proyek-proyek pembangunan lainnya.
Aviliani pun menilai, keputusan pemerintah membangun pelabuhan berskala internasional di Subang, Jawa Barat, dapat menguntungkan Indonesia.
“Keuntungan yang diperoleh jauh lebih besar daripada saat ini yang harus melalui negara lain seperti Singapura atau Malaysia.”
Direktur Kapal Perikanan dan Alat Penangkapan Ikan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Gunaryo pada Oktober lalu mengungkapkan, nelayan terdampak pembangunan Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat, membutuhkan bantuan berupa kapal yang lebih besar beserta alat tangkapnya,
“Para nelayan juga membutuhkan pelatihan bagaimana mengoperasikan kapal beserta alat tangkapnya,” kata Gunaryo dalam keterangan tertulis dilansir laman Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves).
Penghasilan nelayan sekitar Patimban dikabarkan menurun seiring kegiatan pengerukan imbas proyek pembangunan Pelabuhan Patimban. Pasalnya, para nelayan harus berlayar lebih jauh lagi sehingga membutuhkan kapal yang lebih besar lagi. Penghasilan nelayan kini hanya sekitar Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu per hari layar.
“Kami siap membantu nelayan, termasuk permodalannya. Dan para nelayan juga sangat tertarik dengan skema bantuan (permodalan) yang kami tawarkan” kata Gunaryo menambahkan.
Editor: Aria Triyudha