HARNAS.ID – Gempa bumi bermagnitudo 5,1 mengguncang wilayah barat laut, Kabupaten Sumba Barat Daya di Pulau Sumba, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (1/1/2020) pagi. Gempa ini untuk kali pertama untuk Tahun 2021.
“Gempa terjadi pada pukul 06.12 WIB dengan episenter gempa terletak di 9.23 lintang selatan (LS),119.02 bujur timur (BT) atau berjarak 25 kilometer arah barat laut Tambolaka, Ibu Kota Kabupaten Sumba Barat Daya dengan kedalaman 63 km,” kata Kepala BMKG Stasiun Waingapu Sumba Timur Arief Tyastama dalam keterangannya.
Seperti dilansir Antara, Arief menjelaskan, gempa juga dirasakan hingga wilayah Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Ia mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya terkait dengan dampak gempa bumi.
Masyarakat juga diminta menghindar jika mendapati bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.
“Selain itu, memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa atau pun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah,” kata Arief.
Sementara, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryoni menyebutkan guncangan gempa dirasakan sangat kuat di Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya dalam skala intensitas IV MMI (Modified Mercalli Intensity). Warga lari berhamburan keluar rumah menyelamatkan diri.
Sementara di Waingapu dan Waikabubak (NTT) dan Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) gempa dirasakan dalam skala intensitas III MMI. Di Labuan Bajo guncangan dalam intensitas II MMI.
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa itu tidak berpotensi tsunami.
Gempa Sumba yang terjadi merupakan jenis gempa berkedalaman menengah akibat adanya deformasi batuan pada bagian slab Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawah Kepulauan Sunda Kecil (NTB-NTT). Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa tersebut memiliki mekanisme pergerakan kombinasi mendatar dan naik (oblique thrust fault).
Catatan BMKG menunjukkan gempa di Sumba Timur pada 1 Oktober 2018 dengan magnitudo 6,0 merusak banyak rumah dan beberapa orang luka. Selanjutnya gempa di Sumba Timur pada 2 Oktober 2018 kembali terjadi dengan magnitudo 6,3 yang juga merusak banyak rumah.
Editor: Aria Triyudha