HARNAS.ID – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati melantik lima pejabat tinggi pratama di lingkungan Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan empat pimpinan Politeknik Keuangan Negara STAN (PKN STAN).
“Saya Menteri Keuangan dengan ini melantik saudara-saudara dalam jabatan yang baru di lingkungan Kementerian Keuangan. Saya percaya saudara-saudara akan melaksanakan tugas sebaik-baiknya sesuai tanggung jawab yang diberikan,” kata Menkeu Sri Mulyani di Jakarta, Jumat (30/4/2021).
Lima orang pejabat tinggi pratama di lingkungan DJPb terdiri atas Didyk Choiroel sebagai Sekretaris Direktorat Jenderal Perbendaharaan dan Noor Faisal Achmad sebagai Direktur Pengelolaan Kas Negara Direktorat Jenderal Perbendaharaan.
Kemudian Lydia Kurniawati Christyana sebagai Kepala Kantor Wilayah DJPb Provinsi Sumatera Selatan, Dedi Sopandi sebagai Kepala Kantor Wilayah DJPb Provinsi Jawa Barat, dan Taukhid sebagai Kepala Kantor Wilayah DJPb Provinsi Jawa Timur.
Dia menyebutkan untuk lingkungan DJPb memiliki peranan sebagai bendahara yang bertanggung jawab untuk mengelola kas serta menjaga tata kelola, akuntabilitas, dan transparansi penggunaan uang negara.
“Ini bukan situasi yang biasa dalam kita mengelola APBN. Dalam kita merespon kondisi COVID-19 membutuhkan banyak sekali fleksibilitas, namun tidak boleh dihilangkan aspek akuntabilitas, transparansi dan efektivitas,” ujar Menkeu Sri Mulyani.
Sementara empat pimpinan PKN STAN meliputi Rahmadi Murwanto sebagai Direktur Politeknik Keuangan Negara STAN dan Evy Mulyani sebagai Wakil Direktur Bidang Akademik PKN STAN.
Selanjutnya, Agus Sunarya Sulaeman sebagai Wakil Direktur Bidang Keuangan dan Umum PKN STAN dan Budi Waluyo sebagai Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan PKN STAN.
Dia menuturkan untuk pejabat yang baru dilantik di lingkungan PKN STAN memiliki tanggung jawab untuk mampu mengikuti perkembangan zaman yang serba digital serta mengaplikasikannya pada kurikulum dan materi pengajarannya.
“Era digital di mana kita mudah mendapatkan akses informasi seharusnya PKN STAN mampu meningkatkan kualitas tidak hanya konten tapi cara berinteraksi,” ujar Menkeu Sri Mulyani.
Sri Mulyani pun mengingatkan Indonesia belum terlepas dari krisis pandemi COVID-19 sehingga peran Kemenkeu pada situasi ini sangat diperlukan terutama dalam mengelola APBN untuk mendorong dari aspek kesehatan, sosial dan ekonomi.
“Thebattleisnotover. Artinya kita harus terus memupuk motivasi, fokus, semangat, dan kemampuan kita, dalam mengikhtiarkan solusi-solusi bagi Indonesia,” ujar Menkeu Sri Mulyani.
Editor: Ridwan Maulana