Ilustrasi diabetes | IST

HARNAS.ID – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyambut positif hadirnya platform digital pendamping diabetes dan edukasi serta informasi seputar penyakit tersebut. Aplikasi KlikDiabetes membantu para penyandang diabetes, care giver dan dokter untuk menangani penyakit itu secara komprehensif dan multidisiplin.

“KlikDiabetes dapat menjadi bagian dalam menyelesaikan masalah diabetes yang cukup tinggi di Indonesia,” kata Ketua Umum PB IDI dr Daeng M Faqih dalam siaran pers, Jumat (30/4/2021).

Menurut dia, permasalahan diabetes perlu ditangani dari berbagai sudut pandang seperti kepatuhan pengobatan, parameter gula darah, diet dan nutrisi yang teratur, pola hidup sehat serta mendapatkan informasi yang terpercaya terkait penyakit diabetes.

Aplikasi yang sudah bisa diunduh di Google Play Store dan Apps Store ini menyediakan fitur-fitur yang disesuaikan dengan aspek-aspek penting, antara lain kepatuhan pengobatan dengan fitur pengingat obat, parameter gula darah dengan catatan kesehatan, diet dan nutrisi yang teratur, serta pola hidup sehat.

“KlikDiabetes diharapkan menjadi solusi praktis pendampingan pasien agar kualitas hidup menjadi baik, dengan berfokus pada layanan personal assistant untuk catatan kesehatan, diet & nutrisi serta pengingat obat,” ujar E-Health Director PT Kalbe Farma Tbk, dr Michael Buyung Nugroho.

Ketua Umum PB Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) Prof Ketut Suastika menyoroti pentingnya pencegahan komplikasi agar kualitas hidup pasien menjadi lebih baik.

Menurut dia, pasien perlu mendapatkan perawatan secara ideal berupa modifikasi gaya hidup melalui nutrisi yang seimbang, terapi berorientasi pada kepatuhan pengobatan, latihan fisik rutin serta pemantauan gula darah mandiri secara rutin.

“Tetap ingat jaga protokol kesehatan, jaga gula darah tetap baik, pola hidup sehat, konsumsi obat-obatan sesuai anjuran dokter dan segera vaksinasi COVID-19 untuk meningkatkan kualitas hidup bagi pasien-pasien diabetes,” kata Suastika.

Selama pandemi COVID-19, sekitar 25-34 persen dari seluruh pasien yang dirawat di ICU dan non-ICU merupakan pasien diabetes. Selain itu, COVID-19 memperburuk pengendalian gula darah penyandang. Jadi, mengendalikan gula darah yang baik dapat mencegah komplikasi dan mengurangi keparahan akibat COVID-19.

Editor: Ridwan Maulana

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini