Indonesia Buka Peluang Kerja Sama Industri Ban dengan China

Ilustrasi pabrik ban | Ist

HARNAS.ID – Indonesia sebagai salah satu penghasil karet terbesar di dunia membuka peluang kerja sama di bidang industri ban dengan China. Menurut Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun, kerja sama ekonomi Indonesia-China memiliki landasan yang kokoh dalam berbagai sektor, terutama perdagangan, investasi, dan pariwisata.

“Bisa dilihat makna dari kemitraan strategis komprehensif Indonesia-China di masa mendatang,” kata Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun kepada Antara, Kamis (10/9/2020).

Pada 2019, Indonesia merupakan eksportir karet alam terbesar kedua di dunia dengan nilai US$ 3,9 miliar atau berkontribusi sebesar 29,8 persen terhadap nilai ekspor karet seluruh dunia. Kerja sama dalam hal pemanfaatan teknologi dan iptek serta riset bersama diharapkan dapat memberikan manfaat bagi industri ban Indonesia agar lebih kompetitif di pasar global.

Dewan Promosi Perdagangan Internasional China (CCPIT) Provinsi Shandong sebelumnya bekerja sama dengan Asosiasi Pengusaha (CABA) menggelar pameran ban dan aksesori mobil internasional di Kota Dongying, Provinsi Shandong, di wilayah China Timur. Kegiatan tersebut juga diisi dengan pertemuan forum bisnis virtual yang diikuti 200 peserta dari kalangan industri.

Dari Indonesia diwakili oleh Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kamar Dagang dan Industri Indonesia Komite Tiongkok (KIKT), Asosiasi Pengusaha Ban Indonesia (APBI), PT Greenex Sumatra Mandiri, PT Gapura Alas Lestari, dan PT Mas Mulia. Dari pihak China di antaranya ada Shandong Yongsheng Rubber Group Co Ltd, dan Shandong Shuangwang Rubber Co Ltd.

Editor: Ridwan Maulana

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini