Direktur Nurani Instiute Indonesia Nurhidaya dalam webinar tentang kuliah daring, Sabtu (3/10/2020) | ist

HARNAS.ID – Pandemi virus corona baru (COVID-19) mengubah pola pendidikan. Pasalnya, pola pendidikan secara jarak jauh diterapkan. Selain jenjang pendidikan dasar dan menengah, pendidikan jarak jauh (PJJ) juga dijalankan oleh dunia pendidikan tinggi melalui kuliah online atau dalam jaringan (daring).

“Kondisi tersebut (kuliah daring) hendaknya disikapi dengan tepat,” kata Direktur Nurani Institute Indonesia Nurhidaya dalam Webinar Nasional bertema Kuliah Online, Peluang dan Tantangan, yang digelar atas kerja sama Nurani Institute Indonesia dan Pusat Data Informasi (Pusdatin) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Sabtu (3/10/2020).

Webinar dihadiri 160 peserta dengan menghadirkan pemateri Direktur Nurani Institute Indonesia Nurhidaya, Plt Kepala Pusdatin Kemendikbud Muhammad Hasan Chabibie, Sekretaris Deputi Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Amar Ahmad, Pengembang Teknologi Pembelajaran Pusdatin Kemendikbud Arif Darmawan, dan Dekan Fakultas Psikologi Universitas Jayabaya Widura Imam Mustopo.

Nurhidaya menjelaskan, dosen dan mahasiswa harus interaktif dengan menjalin komunikasi dan koordinasi secara efektif. Langkah ini krusial guna menghadirkan kuliah online yang atraktif dan efektif. Di sisi lain, berbagai permasalahan atau tantangan yang mengemuka saat kuliah daring atau PJJ juga perlu menjadi perhatian pihak-pihak terkait untuk diselesaikan. Nurani Institute mencatat, permasalahan yang muncul saat PJJ yaitu kuota, sinyal, durasi waktu, efektivitas pengajaran, dan kelelahan.

“ Oleh karena itu kami berharap webinar nasional ini bisa menjadi forum berbagi dengan para dosen dan mahasiswa yang menjalani kuliah online,” ujar Nurhidaya menegaskan.

Pengembang Teknologi Pembelajaran Pusdatin Kemendikbud Arief Darmawan mengatakan, implementasi PJJ seperti kuliah daring antara lain perlu didukung ketersediaan dan kualitas infrastruktur jaringan internet, serta terjaganya pasokan listrik.

Editor: Aria Triyudha

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini