HARNAS.ID – Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) mengusulkan sistem karier Aparatur Sipil Negara (ASN) didesain ulang. Langkah ini dinilai perlu untuk menjaga netralitas ASN saat pilkada.
Menurut Ketua Umum Dewan Pengurus Korpri Nasional (DPKN) Zudan Arif Fakrulloh, desain ulang itu menyangkut perubahan mekanisme karier ASN berupa sistem merit yang masih sangat tergantung kepala daerah.
“Saya menyebutnya merit sistem yang sangat tergantung politik lokal. Sebab pejabat kita diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK). Eselon II, eselon III, Sekda provinsi diangkat oleh PPK. Eselon I yang diangkat oleh Presiden. Jadi betapa tergantung sistem meritnya dengan para kepala daerah,” kata Zudan dalam keterangan tertulis, Kamis (19/11/2020).
Ia mencontohkan, pejabat eselon II selayaknya menjadi pejabat nasional. Tujuannya agar pejabat eselon II bisa dimutasi antarprovinsi dan yang menempatkan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Menteri Dalam Negeri (Mendagri) atau Presiden.
“Jadi dia bisa ditempatkan di mana pun tidak tergantung satu kepala daerah saja. Diputar dalam satu provinsi atau berputar antar provinsi,” ujar Zudan menegaskan.
Zudan menyebut, sistem merit menyangkut karir merupakan salah satu faktor eksternal yang memicu ASN bersikap tidak netral saat pilkada.Faktor eksternal lainnya yang mengganggu netralitas ASN yaitu sistem
“Sistem politik atau dipaksa oleh sistem untuk tidak netral. Misalnya, ketika incumbent (petahana) maju pilkada lagi. Kalau incumbent gubernur/bupati dan wakilnya maju satu paket tidak ada pergolakan bagi ASN. Apalagi kalau menang. ASN-nya nyaman. Tetapi jika wakilnya maju, gubernur/bupati incumbent maju, birokrasi bisa terbelah,” ungkap Zudan.
Sebab, masing-masing calon pejabat yang berharap menang kerap memberikan gratifikasi politik dan jabatan.
Zudan pun mengungkapkan, Jumlah ASN tak netral tidak banyak.”Dari 4,2 juta ASN, yang tidak netral itu jumlahnya di bawah 1.000, tapi sangat noise. Menimbulkan citra seolah-olah ASN itu banyak yang tidak netral,” ucap Zudan menegaskan.
Editor: Aria Triyudha