HARNAS.ID – Literasi digital kepada masyarakat khususnya anak-anak dan pelajar perlu digencarkan. Langkah ini dinilai krusial guna mencegah dampak negatif gadget atau gawai seiring meningkatnya aktivitas secara online selama pandemi virus corona baru (COVID-19).
“Kementerian, lembaga, dan masyarakat melaksanakan kegiatan literasi dengan caranya masing-masing,” kata Sekretaris Deputi Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Amar Ahmad dalam Webinar Nasional yang digelar Nurani Institute Indonesia tentang Dampak Penggunaan Gadget bagi Anak dan Pelajar, Sabtu (26/9/2020).
Amar menjelaskan, pandemi COVID-19 harus diakui menghadirkan tantangan baru baik positif maupun negatif. Aspek positif, kondisi pandemi mendorong masyarakat termasuk di antaranya anak dan pelajar mempelajari seluk beluk gawai.
“Tapi (penggunaan gawai) negatifnya juga ada antara lain secara psikis bisa memicu perilaku individualistis dan terpapar radikalisme,” katanya.
Amar pun mengingatkan para orangtua bisa meningkatkan interaksi bersama anak. Pasalnya, kata dia menambahkan, anak sejatinya mendambakan hubungan yang hangat dengan kedua orangtua mereka.
Selain diramaikan oleh para peserta, webinar ini juga dihadiri oleh sejumlah pembicara lain, di antaranya Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Margaret Aliyatul Maimunah dan Kepala Divisi Hukum Nurani Institute Indonesia Tuan Alfero Harahap.
Webinar berlangsung hangat dan interaktif lantaran banyaknya pertanyaan yang dilontarkan peserta.
Kepala Divisi Hukum Nurani Institute Indonesia Tuan Alfero Harahap mengatakan, peran orangtua dalam hal pengawasan menjadi kunci agar anak terhindar dari dampak negatif gawai. Menurut Alfero, pengawasan ini krusial agar anak tidak terjurumus jerat hukum akibat melakukan kesalahan ketika berselancar di dunia maya melalui gawai. “Bagaimana agar kita termasuk anak-ana ketika menggunakan gadget tidak terkena masasalah hukum,” kata Alfero menegaskan.
Editor: Aria Triyudha