
Harnas.id, BOGOR – Film horor terbaru “Qorin 2” resmi tayang di bioskop mulai hari ini dan langsung disambut antusiasme tinggi dari penonton. Pada hari pertama penayangan, para pemain melakukan cinema visit di Bogor Square dan Jambu Dua XXI, termasuk aktor Muzakki Ramadhan dan Wavi Zihan yang hadir menyapa penggemar secara langsung.
Aktor Muzakki Ramadhan mengungkapkan semangatnya bertemu langsung dengan para penonton.
“Hari ini kita mau cinema visit karena ini hari pertama tayang film Qorin 2. Jadi kita mau cinema visit ke Bogor Square dan Jambu Dua XXI,” ujarnya.
Muzakki menegaskan bahwa Qorin 2 tidak hanya menyajikan ketegangan horor, tetapi juga membawa pesan sosial yang kuat.
“Selain isu bullying yang diangkat, manusia itu bisa lebih menyeramkan dan sadis daripada hantu,” katanya.
Film Qorin 2 mengangkat cerita tentang Pak Makmur dan Jaya, dua karakter yang menjadi korban perundungan hingga mendorong sang ayah pada tindakan ekstrem. Cerita semakin kuat melalui perspektif Ibu Fitri, guru BP yang diperankan Wavi Zihan.
Wavi menggambarkan betapa beratnya dilema yang dihadapi karakternya.
“Sebagai guru BP aku harus adil, tapi di sekolah itu juga ada adik aku sendiri. Itu membuat Ibu Fitri serba salah,” tuturnya.
Ia juga menjelaskan karakter adiknya, Rizal—diperankan Muzakki—yang digambarkan sebagai remaja pencari jati diri yang akhirnya terjerumus menjadi perundung.
Muzakki dan Wavi kompak menyampaikan bahwa chemistry mereka terbentuk sangat cepat sejak sesi reading pertama.
“Kami punya acting coach dengan metode luar biasa, jadi bonding-nya langsung dapet,” kata Muzakki.
Proses syuting berlangsung selama satu bulan di Ciwidey, menghadirkan tantangan suhu dingin ekstrem. Menurut Wavi, produksi film ini lebih besar dengan tone horor slasher, penuh adegan berdarah dan intensitas layaknya menaiki rollercoaster.
Ketika ditanya soal target jumlah penonton, Wavi menegaskan bahwa tujuannya bukan semata angka.
“Harapan aku film ini benar-benar bisa diterima di banyak hati masyarakat. Yang penting penonton bisa bawa pulang isi dari film ini, terutama soal isu bullying,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa bullying merupakan masalah yang terjadi di banyak tempat namun sering luput dari perhatian karena minimnya keberanian untuk melapor.
“Semoga setelah nonton, teman-teman bisa refleksi dan lebih berani speak up,” kata Wavi.
Film Qorin 2 sendiri ditujukan untuk penonton usia 17 tahun ke atas.
Wavi berharap penyebaran informasi dari mulut ke mulut tetap menjadi kekuatan untuk menarik penonton lebih luas.
“Word of mouth itu kredibilitasnya lebih kuat. Aku pengen mereka nonton,” ujarnya.
Ia juga berharap dukungan media dan sosial media dapat membantu memperluas jangkauan penonton.
“Yang paling penting semua tahu bahwa hari ini filmnya sudah tayang. Nikmati Qorin 2 dan nantikan tahap-tahap berikutnya,” pungkas Wavi.
Editor: IJS




