HARNAS.ID – Petenis putri peringkat satu dunia Ashleigh Barty, yang gagal menyabet gelar di Australian Open pekan lalu, mengutarakan keraguannya untuk kembali bertanding secara rutin di turnamen internasional karena pandemi yang belum berakhir.
Barty mengaku lebih khawatir dengan kondisi pandemi yang belum terkendali, kendati peringkatnya semakin terancam setelah petenis Jepang Naomi Osaka semakin mendekatinya di peringkat kedua WTA.
“Kami merencanakan sebaik mungkin. Namun dalam situasi saat ini tidak ada yang pasti. Sulit untuk merencanakan tanpa keraguan, tetapi kami hanya mengikuti saran yang kami terima,” kata Barty dikutip Antara, Rabu (24/2/2021).
Petenis Australia ini tercatat melewatkan dua ajang Grand Slam tahun lalu yaitu US Open dan French Open yang pernah ia menangi sebelumnya. Barty memilih untuk tidak bepergian karena masalah kesehatan di tengah pandemi.
Barty, yang diperkirakan akan berangkat ke Timur Tengah bulan depan untuk turnamen WTA di Doha dan Dubai, mengatakan tidak menghadapi masalah kebugaran selama bertanding di Melbourne Park setelah absen selama 11 bulan.
“Tentu saja saya ingin sekali kembali dalam tur secara penuh, dan semua kepastian itu akan diputuskan sedekat mungkin dengan acara. Tetapi kami akan mencoba dan merencanakan jadwal untuk rencana tur,” ujarnya.
Barty tidak bermain selama 11 bulan tetapi masih mempertahankan posisi teratasnya karena badan pengatur tenis putri menyesuaikan peringkat WTA dengan situasi pandemi, sehingga memungkinkan petenis untuk melewati turnamen tanpa takut kehilangan poin.
Sebaliknya, peringkat kedua Osaka memenangkan US Open tahun lalu dan Australian Open pekan lalu, tetapi masih tertinggal lebih dari 1.300 poin di belakang Barty.
“Tidak ada tekanan berlebih. Saya tidak bisa mengontrol apa yang dilakukan orang lain. Untuk turnamen atau peringkat, itu di luar kendali saya,” kata Barty soal naiknya peringkat Osaka.
Editor: Ridwan Maulana