Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali | KEMENPORA.GO.ID

HARNAS.ID – Pelaksanaan Piala Presiden 2022 untuk cabang olahraga bulu tangkis yang mulai bergulir pada 1-6 Agustus di GOR Nanggala, Cijantung Jakarta Timur, menuai apresiasi.

Menurut Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Zainudin Amali, Piala Presiden 2022 menjadi indikator dari geliat bulu tangkis nasional yang langsung bangkit setelah mengalami masa-masa sulit dari pandemi.

“Pelaksanaan Piala Presiden membawa harapan tinggi akan kebutuhan talenta pebulu tangkis nasional. Mudah-mudahan akan terjaring atlet muda untuk mengisi susunan pemain nasional,” kata Menteri Zainudin di Jakarta, Senin (1/8/2022). 

Menpora menuturkan, apa yang dilakukan PBSI dengan menggelar Piala Presiden 2022 merupakan langkah positif untuk mendukung impian Indonesia untuk menduduki peringkat lima besar dunia pada perayaan Kemerdekaan Indonesia ke-100 di 2045.

Target ambisius itu rencananya akan diwujudkan pada perhelatan Olimpiade 2044, dengan peringkat lima besar dunia menjadi incaran Skuad Merah Putih.

“Harapan besar dari kami, cabang bulu tangkis bisa menjadi salah satu penyumbang kemenangan terbanyak bagi Indonesia. Pak Presiden (Joko Widodo) juga mendukung acara ini, mari kita sambut kejuaraan ini dengan gotong royong dan semangat kesuksesan,” ujar Menteri Zainudin.

Dia juga menyambut baik kinerja PBSI yang bergerak cepat dan inovatif dengan menggelar Piala Presiden perdana untuk cabang olahraga tepok bulu.

“Saya pribadi salut dengan kinerja PBSI, meski di tengah pandemi bisa menggelar kejuaraan berkelas dunia. Kemarin sudah digelar di Bali pada akhir tahun, lalu sekarang ada Piala Presiden,” tutur Menpora.

Tidak hanya menjadi ajang pertama, Piala Presiden 2022 juga menyediakan hadiah dengan nominal besar yaitu mencapai Rp 1,55 miliar.

Menurut Wakil Ketua Pelaksana Piala Presiden 2022 Edi Sukarno, nominal ini akan dibagi menjadi dua, yaitu masing-masing sebesar Rp 500 juta bagi Pengurus Provinsi (Pengprov) dan Rp 555 juta sisanya akan dibagi kepada atlet-atlet yang menjadi juara.

Pengprov yang menjadi juara umum akan mendapat dana pembinaan Rp 250 juta, peringkat kedua Rp 150 juta, dan posisi ketiga dapat Rp 100 juta. Sementara bagi atlet pun akan mendapat besaran hadiah tersendiri.

Editor: Firli Yasya