Harnas.id – Menjelang perayaan Natal 2024, aktivitas di Pelabuhan Manokwari, Papua Barat, mengalami peningkatan signifikan.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Manokwari, sebanyak 4.087 orang meninggalkan Manokwari dalam kurun waktu 18-21 Desember 2024.
Lonjakan ini diiringi dengan kedatangan 1.806 penumpang di pelabuhan yang sama.
Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada tanggal 21-22 Desember 2024, saat dua kapal penumpang terakhir PT Pelni, KM Labobar dan KM Ciremai, berlabuh di Pelabuhan Manokwari. KM Labobar, misalnya, mengangkut 2.258 penumpang menuju kota lain, sementara KM Ciremai dipersiapkan untuk melayani rute ke arah barat, yaitu Sorong.
Posko Angkutan Laut: Menjamin Kelancaran dan Keamanan Penumpang
Selama periode angkutan Natal dan Tahun Baru, posko angkutan laut di Pelabuhan Manokwari berperan penting dalam menjamin kelancaran, keamanan, dan kenyamanan para penumpang. Posko ini diisi oleh petugas dari berbagai lembaga, termasuk KSOP, Pelindo, PT Pelni, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Basarnas, serta TNI-Polri.
Selain menyediakan informasi real-time terkait jadwal keberangkatan dan kedatangan kapal, posko ini juga memastikan kesehatan para penumpang melalui pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh KKP. Hal ini dilakukan untuk memastikan semua penumpang dalam kondisi baik sebelum menaiki kapal.
Transportasi Laut: Pilar Utama Mobilitas di Papua Barat
Transportasi laut menjadi sarana vital bagi masyarakat Papua Barat, terutama di daerah seperti Manokwari. Dengan aksesibilitas yang terbatas, kapal laut menjadi pilihan utama untuk mobilitas antar wilayah. Tidak hanya untuk mudik, tetapi juga untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat setempat.
Pelabuhan Manokwari yang kondusif dan aman selama arus mudik ini menunjukkan sinergi yang baik antara berbagai instansi terkait. Dengan dukungan fasilitas dan pengawasan yang memadai, masyarakat dapat melakukan perjalanan dengan nyaman dan aman.